-
Mau Digeruduk Massa Mahasiswa Demo Tolak UU Ciptaker Sore Ini, Ribuan Personel TNI-Polri Jaga Ketat Gedung DPR RI
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut total personel gabungan yang diterjunkan mencapai 1.400.
Selengkapnya -
Geram Tak Nongol Temui Pendemo, Massa Mahasiswa Tuntut Draf RKUHP Ultimatum Puan Dkk: Ancam Robohkan Gedung DPR!
"Kami sepakat di seluruh Indonesia, dengan terpusat di Jakarta akan merobohkan gedung DPR..."
Selengkapnya -
Geruduk DPR RI Tuntut Draf RKHUP Dibuka, Massa Mahasiswa Bawa Poster Bergambar Mirip Jokowi-Puan
Terlihat beberapa massa membawa poster bergambar orang mirip Jokowi, digambarkan seperti badut. Di bawahnya bertuliskan kalimat sarkastis.
Selengkapnya -
Khawatir Dijebol Mahasiswa dan Buruh yang Hari Ini Berdemo, Gedung DPR Dilindungi Barier Raksasa hingga Kawat Berduri
Di depan kawat berduri berjejer pula pembatas atau barier berukuran besar disiagakan aparat.
Selengkapnya -
Polisi Temukan Odol saat Sweeping Pendemo 11 April di DPR, Mahasiswa: Buat Jaga-jaga Pak Kalau Ada Gas Air Mata!
"Buat jaga-jaga aja Pak kalau ada gas air mata."
Selengkapnya -
Menyemut di Gedung TVRI, Ratusan Mahasiswa Mulai Bergerak Geruduk DPR RI
Bahkan, satu mobil komando milik mahasiswa juga telah bersiaga di depan Gedung TVRI.
Selengkapnya -
Alasan Mahasiswa Pindahkan Aksi Demo 11 April 2022 Ke Gedung DPR: Pastikan Wakil Rakyat Sesuai Konstitusi
Awalnya, aksi demo mahasiswa itu direncanakan bakal digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, kompleks Monumen Nasional
Selengkapnya -
Bakal Didemo Mahasiswa Tolak Omnibus Law, DPR: Kami Sedang Reses
Sehingga kemungkinan tidak ada yang bisa menerima perwakilan mahasiswa di Parlemen
Selengkapnya -
Tak Cuma Indonesia, Demo Besar-besaran Terjadi di Berbagai Negara pada 2019
Aksi massa besar di Indonesia dimulai pada 23 September di Jogja, dalam aksi Gejayan Memanggil.
Selengkapnya -
Jelang Aksi BEM SI, Polisi Tutup Jalur di Area DPR
Penutupan dan pengalihan arus di sekitar gedung DPR dilakukan sejak Rabu malam pukul 23.30 WIB
Selengkapnya -
Disebut Pasif Tangani Korban Demo DPR, Kompolnas: KontraS Memfitnah
"...Kalau tidak tahu, tanya langsung. Kami tidak pernah menutup komunikasi. Jangan membuat statement yang tidak berdasar dan cenderung fitnah."
Selengkapnya -
Dianiaya dan Diancam Ditembak, 2 Mahasiswa Pendemo DPR Melapor ke Polda
"Kebetulan ada satu polisi yang melihat saya berdua. Dia ancam kalau saya lari, nanti saya mau ditembak kaki. Akhirnya saya turutin saja kata-kata dia," sambungnya.
Selengkapnya -
BEM Unkris Laporkan Oknum Polisi Represif Saat Demo ke Polda Metro Jaya
Dua mahasiswa Unkris yang menjadi korban pemukulan oknum polisi usai demo di DPR itu mengalami luka cukup parah hingga gegar otak
Selengkapnya -
Tak Percaya Polisi Usut Kekerasan Demo DPR, Kontras: Lebih Baik Komnas HAM
Yang paling baik adalah Komnas HAM harus segera membuat tim investigasi dan penyelidikan yang bisa melibatkan pihak-pihak yang expert dalam persoalan ini..."
Selengkapnya -
Ragu Kekerasan ke Pendemo DPR Diusut, YLBHI: Jeruk Makan Jeruk Agak Repot
"Idealnya ada yang dari non kepolisian karena mereka (polisi) conflict of interest," tegasnya.
Selengkapnya -
Dijambak hingga Dipukul Polisi Saat Liput Demo, 4 Jurnalis Melapor ke Polda
Saat melakukan pelaporan kasus, mereka didampingi oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers.
Selengkapnya -
Berikan Amplop ke Keluarga Korban Demo DPR, Polda: Uang Duka
Polisi menyebut pemberian uang kepada keluarga korban sebagai bentuk berbelasungkawa atas tewas Maulana akibat sesak napas terkena gas air mata.
Selengkapnya -
Pendemo DPR Berkafan Darah, Penggali Kubur Bergidik, Keluarga Histeris
"Dari awal sudah parah saya lihat. Dari atas kepala sampai sini, atas punggung keluar terus darahnya," ujar Yusuf, Jumat (4/10/2019).
Selengkapnya -
Korban Tewas Demo DPR, Kata Maaf dan Pijatan Terakhir Maulana untuk Ibunda
"Dalam hati saya, ini anak tumben minta maaf mulu ada apaan ya," ujarnya.
Selengkapnya -
Demo DPR Telan Nyawa Jukir, Polisi Bantah Maulana Alami Kekerasan
"Kemudian ibu kandung tidak mau di autopsi, karena memang anaknya mempunyai riwayat sesak nafas. Ada pernyataan ditandatangani di atas materai 6000," sambungnya.
Selengkapnya