Suara.com - Sebuah startup hasil kolaburasi Inggris-Israel, berencana menjual ponsel untuk kalangan eksklusif yang mengedepankan sisi teknologi dan keamanannya. Kabarnya, smartphone itu akan dibanderol 20.000 dolar AS atau kisaran Rp264,5 jutaan.
Sirin Labs AG mengatakan, pihaknya telah menanamkan sejumlah dana investasi sebesar 72 juta dolar AS untuk meluncurkan perangkat tersebut. Ia berencana membuka toko pertamanya, di London Mayfair, pada bulan Mei mendatang.
"Smartphone (kami) ... membawa teknologi paling canggih yang pernah ada, bahkan ada beberapa diantaranya yang tidak tersedia secara komersial. Dan menggabungkannya dengan keamanan hampir setingkatan militer," kata Co-founder dan President Sirin, Moshe Hogeg seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/4/2016).
Ponsel ini akan didasarkan pada sistem operasi Android dan menjalankan teknologi yang tidak ditentukan dua sampai tiga tahun setelah dilempar ke pasar.
Hogeg menyatakan, ia percaya ribuan eksekutif di Amerika Serikat dan Eropa siap menguras kocek sedalam itu. Jika mereka berfikir jauh ke depan, jika sampai data mereka pada ponsel terbajak maka data-data pribadi yang tersimpan tersebuut berharga lebih dari pada harga ponsel tersebut.
Hogeg melihat, pasar ponsel mewah mengambil bagian sekitar 1,1 miliar dolar AS dari total penjual ponsel. Sebagian besar, handset-handset mahal itu dibeli dengan alasan sebagai status seseorang.
Seperti produsen asal Inggris, Vertu yang menjual smartphone dibanderol 10.000 dolar AS sampai 300.000 dolar AS. Sementara Apple mengeluarkan iPhone 5 Black Diamond seharga 15,3 juta dolar AS.
Ide munculnya startup ini setelah telepon Rakishev terbajak pada tahun 2013. Dia meminta Hogeg membuat ponsel yang memastikan privasi dengan teknologi canggih.
"Tidak ada solusi yang lebih baik dengna mengombinasikan teknologi high-end dengan keamanan maksimum," tutup Hogeg.