Ajari Komputer Bahasa Jawa, Google Gandeng UGM

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 05 Mei 2016 | 07:46 WIB
Ajari Komputer Bahasa Jawa, Google Gandeng UGM
Kantor Google di Mountain View, California, Amerika Serikat (Shutterstock).

Suara.com - Google menjalin kerja sama degan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta untuk mengembangkan aplikasi Text-to Speech (TTS) Bahasa Jawa, sebuah aplikasi yang memungkinkan komputer membaca dan bersuara dalam bahasa dan logat Jawa.

Dalam kerja sama yang merupakan bagian dari riset Google bertajuk "Project Unison", UGM akan bertugas untuk mengumpulkan rekaman tuturan Bahasa Jawa, yang akan menjadi data utama dari aplikasi tersebut.

"Proses pengumpulan data, khususnya untuk bahasa-bahasa daerah, memang sangat sulit sehingga tidak dapat kami kerjakan sendiri," kata Senior Program Manager Google Research for Low Resource Languages, Linne Ha, dalam Seminar Digitalisasi Bahasa Jawa dengan Google ASR dan TTS, Rabu (4/5/2016) di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya UGM.

 Project Unison dimulai Google pada tahun 2015 untuk mengeksplorasi pendekatan inovatif dalam mengembangkan aplikasi TTS untuk bahasa-bahasa yang dikategorikan sebagai low resource language, seperti berbagai bahasa daerah yang ada di dunia.

Di Indonesia, bahasa Jawa adalah bahasa daerah pertama yang akan direkam dalam format digital, karena penuturnya masih tergolong banyak. Meski demikian, tambah Linne, dialek bahasa Jawa yang sangat beragam menjadi tantangan tersendiri bagi pembuatan aplikasi ini.

 "Keragaman bahasa Jawa menjadi tantangan tersendiri. Antara penutur di daerah ini dengan daerah lain, bisa punya dialek yang berbeda. Namun kami berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin data untuk membangun identifikasi suara yang mampu menangkap berbagai dialek yang berbeda," jelasnya.

Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh UGM akan dilakukan langsung di lapangan, dengan merekam suara para penutur asli di lingkungan yang beragam untuk menangkap berbagai dialek yang unik. Metode ini dipilih agar suara yang terdengar tidak mudah diidentifikasi pada pribadi tertentu.

Kerja sama ini juga menjadi wujud partisipasi UGM dalam melestarikan budaya lokal. Selain untuk mengakomodasi keperluan penutur bahasa daerah, proyek ini juga dikerjakan sebagai suatu cara untuk melestarikan Bahasa Jawa yang saat ini penggunaannya mulai menurun di kalangan generasi muda.

 "Sekarang tidak banyak orang yang masih menggunakan bahasa Jawa. Jangan sampai beberapa tahun ke depan bahasa Jawa menjadi bahasa yang hanya dikenal oleh para akademisi,” ujar Kepala Seksi Pusat Data dan Keamanan Direktorat Sistem dan Sumber Daya Informasi (DSSDI) UGM, Dedi Eko Yunanto Priyadi, S.T.

Ia pun menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai awal dari proyek riset Google di Indonesia.

"Kerja sama ini akan menjadi contoh bagi digitalisasi bahasa daerah yang ada di Indonesia. Jika proyek kali ini berjalan baik, maka akan membuka jalan agar aplikasi yang sama dapat dikembangkan untuk bahasa daerah lainnya,” tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI