Suara.com - Sebuah perusahaan teknologi mengembangkan aplikasi detektor kebohongan. Aplikasi ini diperuntukkan smartphone yang dapat digunakan orang tua, guru dan pengguna online dating.
Aplikasi ini melihat pada aliran darah di wajah untuk menilai apakah Anda mengatakan yang sebenarnya. Pengembangnya mengatakan bahwa hal itu bisa digunakan untuk mereka yang kerap melakukan online dating dan ingin melihat apakah seseorang benar-benar tertarik pada mereka. Orang tua bisa menggunakannya pada anak-anak mereka untuk melihat apakah mereka berbohong.
Aplikasi ini dikembangkan oleh startup asal Toronto, NuraLogix dan perangkat lunak yang disebut transdermal Optical Pencitraan. Idenya adalah bahwa emosi manusia yang berbeda membuat pola aliran darah wajah berbeda yang tidak bisa kita kontrol.
Pola-pola ini berubah jika kita mengatakan yang sebenarnya atau berbohong. Menggunakan rekaman dari kamera smartphone, perangkat lunak akan melihat perubahan warna kulit dan membandingkannya dengan hasil standar. Sebuah studi dari tahun lalu menemukan bahwa kemarahan dikaitkan dengan aliran darah lebih banyak dan kemerahan sementara.
Perkembangan neuroscientist, Kang Lee, telah meneliti di lapangan selama 20 tahun mengatakan bahwa tes kebohongan akan membiarkan Anda menemukan kebenaran dari jarak jauh.
"Ini bisa sangat berguna, misalnya, untuk guru. Banyak siswa kami memiliki kecemasan terhadap matematika tetapi mereka tidak ingin memberitahu kita, karena itu memalukan," ujarnya seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (5/7/2016).
Lee menambahkan bahwa teknologi tidak akan menggantikan detektor kebohongan seperti yang digunakan dalam pengadilan hukum.
"Mereka ingin akurasi menjadi sangat tinggi, seperti tes genetik, sehingga tingkat kesalahan satu dari sejuta. Teknik kami tidak akan dapat mencapai tingkat akurasi yang sangat tinggi, sehingga karena itu saya tidak berpikir itu berguna untuk pengadilan. Aplikasi ini akan tersedia pada aplikasi pesan dalam beberapa tahun ke depan," pungkasnya.