Black box diuji melalui benturan dengan dinding beton pada kecepatan 750 km/jam, beban statis 2,25 ton selama setidaknya lima menit, suhu maksimum 1.100 derajat Celcius selama satu jam, dan tekanan air yang memiliki kedalaman hingga 6.000 m.
4. Hanya bisa merekam 2 jam percakapan kokpit
CVR standar mampu merekam 4 saluran data audio untuk jangka waktu 2 jam. Persyaratan asli untuk CVR adalah merekam data 30 menit terakhir, di mana perangkat ini menggunakan sistem looping yang akan merekam data baru, lalu menghapus yang lama setiap 30 menit sekali.
Namun, belakangan durasi 30 menit tidak cukup untuk beberapa kasus. Oleh karena itu, black box modern sekarang bisa merekam maksimum 120 menit.
5. Umur baterai hanya 30 hari
Black box dilengkapi dengan suar pencari bawah air yang mulai memancarkan sinyal jika sensornya menyentuh air.
Disebut dengan Underwater Locator Beacon (ULB), black box dapat ditemukan karena ULB akan mengirim gelombang ultrasonik yang bisa dikenali sonar sehingga para evakuator dapat langsung mencarinya jika terjatuh ke dalam laut.
Sensor ini bekerja untuk kedalaman lebih dari 4 km dan memancarkan "ping" pada 37,5 kHz satu kali per detik. Menurut Technical Standard Order FAA 2012, baterai yang menggerakkan suar bawah air harus mampu bertahan selama 30 hari. Oleh karena itu, waktu juga memainkan peran penting dalam menemukan black box.
Namun European Aviation Safety Agency (EASA) sendiri dikabarkan akan memberlakukan aturan baru pada 2021 di mana ULB harus memancarkan gelombang setidaknya selama 90 hari.
Baca Juga: Tanggap Darurat Usai, 101 Prajurit TNI Ditarik dari Sulteng