Lapisan tersebut mempunyai transisi 402 hingga 660 kilometer ke bawah Bumi.
Pada tingkat 660 kilometer ke bawah, ilmuwan mengidentifikasi jajaran pegunungan di dalam perut Bumi yang luar biasa.
Bahkan puncaknya kemungkinan lebih tinggi dari Gunung Everest.
''Baru-baru ini, kami telah menemukan perubahan lain pada kedalaman sekitar 1000 kilometer,'' kata Romanowicz dikutip dari NBC News.

Lapisan-lapisan super besar itu terbelah oleh gumpalan (blobs) batu panas. Peneliti menemukan gumpalan aneh (blobs) di bawah Afrika dan satunya lagi di bawah Samudra Pasifik.
Menurut penelitian terbaru yang terpisah dari penelitian ini, gumpalan tersebut berhubungan dengan letusan super vulkanik.
Gumpalan Afrika dan bulu mantel Bumi di bawah Pulau Reunion (Sebelah timur Madgaskar) pernah berkontribusi dalam letusan besar 67 juta tahun lalu yang diprediksi ikut memusnahkan dinosaurus.
Peneliti masih akan mendalami bentuk gumpalan dan beberapa struktur yang masih belum dipahami.
Penemuan gunung raksasa di bawah permukaan Bumi dan gumpalan aneh ini bagi ahli geodinamika sebagai revolusi total penelitian. (HiTekno.com)
Baca Juga: Terungkap! Alasan Gunung Everest Banyak Memakan Korban