Sama seperti tes WADDL, tes ini didasarkan pada PCR dan dikembangkan menggunakan sampel dari kucing dan anjing. Namun dalam kasus IDEXX, pengembangan uji juga menggunakan sampel kuda.
Perusahaan ini telah menganalisis lebih dari 4 ribu sampel, termasuk spesimen dari hewan dengan gangguan pernapasan.
![Anjing pakai masker. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/03/65809-anjing-pakai-masker.jpg)
"Semua memiliki hasil negatif," lapor Jim Blacka, direktur senior perusahaan. "Jika ada kebutuhan untuk mulai menguji hewan peliharaan, kami siap untuk mengkomersialkannya dan membuatnya tersedia secara luas."
Dilansir laman Science Mag, meski begitu ada beberapa hambatan untuk menerapkan tes COVID-19 pada hewan. Masalah utama adalah kurangnya urgensi.
Terlebih, di Amerika Serikat saja ada sekitar 150 juta anjing dan kucing. Jika hewan peliharaan dapat dengan mudah terinfeksi virus Corona, banyak kasus pasti akan dilaporkan. Namun faktanya, hingga saat ini tidak ada yang melaporkan lonjakan infeksi virus Corona pada hewan peliharaan.
USDA telah merilis FAQ pada minggu lalu yang berisi tentang pengujian hewan peliharaan. Menurut laporan, saat ini pengujian untuk hewan peliharaan hanya akan dilakukan jika USDA menemukan kasus penyebaran virus Corona dari hewan peliharaan ke manusia.
Laporan itu secara dapat mencegah laboratorium melakukan pengujian secara luas pada hewan tanpa persetujuan USDA. Baszler mengatakan, saat ini masih tidak jelas apa yang harus dilakukan jika hewan peliharaan dinyatakan positif terkena virus.
![Kucing pakai masker. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/03/56853-kucing-pakai-masker.jpg)
Baszler menambahkan, ia bekerja sama dengan para ahli dokter hewan untuk mengembangkan rencana pengujian pada hewan peliharaan. Ia mengatakan jika upaya itu dimulai, fokus pertama harus pada hewan yang tinggal bersama dengan pemilik yang telah dinyatakan positif.
Jika hewan-hewan itu positif juga, dokter hewan dapat mempelajarinya untuk menganalisa lebih lanjut, tentang bagaimana virus mempengaruhi kucing dan anjing.
Baca Juga: Keren! Xiaomi Dikabarkan Menyiapkan Smartphone Bersensor 144 MP
Untuk saat ini, Behravesh menyarankan untuk merawat hewan peliharaan seperti memperlakukan diri sendiri. Jika pemilik sakit, maka batasi kontak dengan hewan peliharaan dan hindari hewan peliharaan orang lain saat berada di luar.