Terlebih, belum ada penelitian maupun data ilimiah tentang bagaimana sistem tubuh meningkatkan kekebalan dengan suplemen atau diet, khususnya untuk COVID-19.
"Sebagai ilmuwan dan profesional medis, kami mengandalkan studi berbasis bukti untuk merekomendasikan produk. Tidak hanya menciptakan sesuatu dan membuat klaim tentang hal itu," ujar Starnbach.
"Masyarakat juga harus ada inisiatif mencari bukti untuk mendukung rekomendasi, bukan sekadar pernyataan dari influencer yang menyarankan bahwa suatu produk akan membantu untuk menangani penyakit tertentu," pungkasnya.
Sementara itu, badan makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) memperingatkan bahwa ozon adalah gas beracun yang jika digunakan tanpa pengawasan medis, bisa berbahaya bagi manusia dan hewan.