Ribuan Orang Mendaftar untuk Ditulari Virus Corona Penyebab Covid-19

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 28 April 2020 | 16:29 WIB
Ribuan Orang Mendaftar untuk Ditulari Virus Corona Penyebab Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19. [Shutterstock]

Dalam pendekatan HCT, para sukarelawan tidak akan dibiarkan begitu saja tetapi mereka akan dengan sengaja dipapari virus corona baru sehingga kemanjuran calon vaksin lebih cepat diketahui.

Pro dan kontra

HCT sendiri bukan hal baru dalam dunia vaksin. Edward Jenner, penemu vaksin asal Inggris, juga menggunakan pendekatan ini saat membuat vaksin cacar pertama di dunia pada 1796. Ia dengan sengaja memaparkan virus cacar ke anak tukang kebunnya yang baru berusia 8 tahun.

Dewasa ini pengembangan vaksin dengan pendektan HCT masih dilakukan, tetapi hanya untuk jenis penyakit yang tidak parah. Beberapa vaksin yang baru-baru ini dikembangkan dengan metode HCT adalah vaksin demam berdarah dan vaksin tifoid.

Negara-negara di dunia juga punya kebijakan berbeda soal HCT. Inggris, misalnya, HCT tidak dianggap tabu. Tetapi AS, pendekatan HCT dianggap terlalu berisiko.

Tetapi di tengah wabah Covid-19, sebanyak 35 anggota kongres AS telah meneken surat pernyataan berisi dorongan agar lembaga regulator obat-obatan (FDA) memberi izin dilakukan metode HTC dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Mereka yang menentang HCT mengatakan masih banyak yang tak diketahui soal Covid-19. Mereka juga mengatakan vaksin tertentu malah bisa memicu penyakit, ketimbang mencegahnya. Sebagian mempermasalahkan etika, karena virus corona dengan sengaja diberikan ke orang sehat.

Menurut Eyal, di sisi lain, HCT punya setidaknya tiga kelebihan Pertama, jumlah sukarelawan sangat rendah (sekitar 100 sampai 200 orang), sehingga jika mereka sakit masih bisa dengan mudah ditangani oleh rumah sakit.

Kedua, risiko komplikasi akibat vaksin lebih rendah karena sukarelawan ditempatkan dalam isolasi dan diamati secara ketat. Ketiga, para sukarelawan sadar mereka tidak akan menyebarkan virus ke orang lain, termasuk orang-orang yang mereka kasihi.

Baca Juga: Inggris Dukung Ketersediaan Vaksin COVID-19 untuk Dunia

Selain itu, jelas Eyal, pengembangan vaksin beberapa tahun terakhir sering kali terhenti di tengah jalan karena wabah yang melanda berhasil ditangani lebih cepat. Contohnya saja ketika terjadi wabah Ebola dan Sars.

"Saat ini di China wabah Covid-19 sudah mulai turun dan belum diketahui apakah masih ada sukarelawan untuk menguji vaksin ini. Dalam pendekatan HCT, hasil akan diraih dalam waktu singkat," tegas dia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI