Begini Penampakan Paru-paru Anak Terinveksi Virus Corona

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 11 Mei 2020 | 16:00 WIB
Begini Penampakan Paru-paru Anak Terinveksi Virus Corona
Ilustrasi anak sakit. (Shutterstock)

Suara.com - Dokter yang menerbitkan CT scan anak-anak setelah mereka terinfeksi virus Corona (Covid-19), telah memperingatkan pasien yang dirawat di rumah sakit dapat menderita kerusakan paru-paru.

Tim dari Rumah Sakit Anak Boston mengevaluasi CT scan dari kasus pediatrik Covid-19 untuk melihat kondisi paling umum. Dalam sebuah penelitian terhadap 20 anak, hampir dua pertiga memiliki opacity ground-glass, indikasi peradangan yang meluas.

Setengah dari pasien memiliki peradangan mengelilingi massa, yang dikenal sebagai konsolidasi. Konsolidasi menyulitkan bernafas karena kantung udara paru-paru dipenuhi dengan zat seperti cairan atau infeksi.

Anak-anak secara keseluruhan tampaknya kurang terpengaruh oleh Covid-19 dibandingkan orang dewasa, dan lebih rentan jika mereka memiliki kondisi yang mendasarinya.

Para dokter, dilansir laman Daily Mail, Senin (11/5/2020), yang dipimpin oleh radiologis Alexandra Foust, membandingkan kerusakan akibat Covid-19 dengan penyakit pernapasan serupa lainnya.

Mereka melihat SARS dan MERS, keduanya terkait virus corona, H1N1, jenis flu, dan EVALI, kondisi yang baru ditemukan terkait dengan vaping. Karena SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, sangat baru, bukti pengaruhnya terhadap kesehatan terbatas, terutama untuk anak-anak.

Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan hanya 1,7 persen dari kasus Covid-19 yang didiagnosis berada di bawah 18 tahun.

Dr Foust dan rekannya mengumpulkan lima studi dan mencatat perubahan yang paling jelas di paru-paru anak-anak, menerbitkan temuan mereka di American Journal of Roentgenology.

Satu studi di kota Wuhan Cina mengamati 20 pasien rumah sakit anak dengan Covid-19 antara usia satu hari dan 14 tahun. Tiga belas adalah lelaki.

Baca Juga: Tambah Fitur, Panggilan Video Google Duo Bisa 32 Orang

Ilustrasi anak terinfeksi Covid-19. [Shutterstock]

Semua pasien memiliki lesi, sebagian jaringan yang telah rusak atau berubah secara tidak normal - di dinding paru-paru.

Setengahnya memiliki lesi bilateral di paru-paru, artinya di kedua sisi, sementara 30 persen memiliki lesi hanya pada satu paru.

Enam dari sepuluh pasien memiliki ground-glass opacity (GGO), yang merupakan awan kabur di atas paru-paru yang menunjukkan berbagai masalah.

Ini bisa berarti, paru-paru dipenuhi sebagian dengan bahan yang meradang, ada penebalan jaringan paru-paru atau kolapsnya sebagian alveoli, kantung udara kecil paru-paru.

Setengahnya mengalami konsolidasi, yaitu ruang udara di paru-paru mereka yang diisi dengan zat, biasanya nanah, darah, atau air, dikelilingi oleh tepi GGO.

Penampakan paru-paru anak-anak terinfeksi Covid-19, A. anak berusia 14 tahun, B. anak berusia 10 tahun, dan C. anak berusia 1 tahun. [Dailymail]
Penampakan paru-paru anak-anak terinfeksi Covid-19, A. anak berusia 14 tahun, B. anak berusia 10 tahun, dan C. anak berusia 1 tahun. [Dailymail]

Radiografer menyebutnya 'tanda halo', dan meskipun itu adalah fitur penyakit paru-paru yang umum, itu mungkin lebih unik untuk Covid-19.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI