Lapisan kabut ini terbuat dari partikel berukuran mikron, kemungkinan dalam wujud beberapa es hidrokarbon.

Dikutip dari IFLScience, untuk setiap sistem kabut yang penuh, maka ketebalannya bisa mencapai sekitar 130 kilometer.
Terkait terbentuknya, ilmuwan mencurigai bahwa gelombang gravitasi bisa menjadi faktor utama.
Gelombang gravitasi terbentuk dalam fluida di batas permukaan antara dua media, misalnya, gelombang laut.
Para peneliti menyarankan bahwa perbedaan dalam kepadatan dan suhu (jauh di bawah nol derajat) dan dinamika antara segi enam dan aliran jet di sekitar kutub, menghasilkan gelombang gravitasi yang memungkinkan perambatan vertikal gelombang gravitasi, sehingga membentuk lapisan kabut.
Penelitian di atas masih hipotesa awal dari ilmuwan sehingga Kutub Utara yang mengandung awan serta lapisan kabut berbentuk heksagon masih menarik untuk diteliti di masa depan.