Singkatnya angka tersebut bukanlah 'angka ajaib' untuk menghindari penularan, tapi semakin jauh seseorang berjarak dari yang lainnya, semakin aman-lah mereka.
"Ketika menjaga jarak 1,5 meter, anda belum pasti terhindarkan dari virus, bukan pula lebih berisiko jika virus bisa mencapai 1,49 meter," kata Profesor Allan.
Penjelasan Tiga Tahapan Pelonggaran Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
Jaga jarak bukan satu-satunya
Penelitian yang didanai WHO dan diterbitkan di jurnal medis The Lancet awal bulan Juni 2020 memberikan kejelasan tentang bagaimana 'physical-distancing' dapat membantu membatasi penyebaran COVID-19.
Sebelumnya, para ahli hanya menebak-nebak dan mereferensi dari sejarah.
Ulasan sistematis menemukan dengan menjaga jarak 1 m, risiko menularkan virus turun 82 persen, dan setiap meter yang ditambahkan ketika melakukan ‘physical-distancing’ melipatgandakan perlindungan.
"Hasil dari ulasan kami mendukung penerapan kebijakan 'physical-distancing' sejauh paling tidak 1 meter dan bila memungkinkan 2 meter atau lebih," bunyi jurnal itu.
Baca Juga: #GerakanOtomotifNasional oleh Tokopedia dan Kemenperin RI
Laporan tersebut, berdasarkan studi pengamatan COVID-19, SARS, dan MERS di 16 negara, juga mengulas efektivitas dari masker wajah, dengan tingkat perlindungan sebesar 85 persen dan pelindung mata, dengan efektivitas 75 persen.
"Langkah lainnya, seperti menjaga kebersihan tangan, masih perlu dilakukan sama halnya dengan penggunaan masker dan pelindung mata."
Tapi Profesor Allan mengatakan ia memahami bantahan dari para epidemiolog.
Profesor Mary-Louise mengakui bukti yang ada sebetulnya tidak sempurna, namun mengonfirmasi kenyataan bahwa orang-orang memang harus menjaga jarak, bukannya semakin mendekatkan diri satu sama lain.
Awal bulan Juni 2020, WHO secara signifikan memperluas sarannya untuk memakai masker wajah, setelah beberapa bukti valid memberikan pencerahan soal masalah ini.
Sebelumnya, WHO merekomendasikan pemakaian masker hanya untuk petugas kesehatan, orang-orang dengan COVID-19 yang dikonfirmasi atau dicurigai dan perawat mereka.