Setelah aplikasi China, Bagaimana Nasib Vivo dan Xiaomi?

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 03 Juli 2020 | 09:30 WIB
Setelah aplikasi China, Bagaimana Nasib Vivo dan Xiaomi?
Ilustrasi logo Xiaomi. [Greg Baker/AFP]

Sementara Samsung sudah mulai memanfaatkan peluang itu. Dalam waktu 10 hari, perusahaan telah meluncurkan empat ponsel entry-level di negara ini.

Counterpoint's Tarun Pathak percaya, perusahaan harus melakukan lebih dari itu untuk menarik konsumen mencari alternatif untuk merek China. Dia mengatakan bahwa perusahaan harus meningkatkan kehadiran digitalnya karena banyak orang sekarang mendapatkan ponsel mereka secara online.

Ilustrasi Samsung Galaxy. [Shutterstock]
Ilustrasi Samsung Galaxy. [Shutterstock]

Samsung sudah cukup berinvestasi dalam seri A menengah dan jajaran pasar massal M dan prospek peningkatan permintaan di India, kemungkinan akan memotivasi Samsung untuk meningkatkan fokusnya lebih lanjut.

Salah satu ponsel perusahaan yang akan datang akan menggunakan layar OLED pihak ketiga untuk menurunkan biaya. Ini akan menjadi kali pertama Samsung sumber panel OLED dari produsen lain, dan itu hanya menunjukkan bahwa itu cukup berkomitmen untuk mengeluarkan ponsel anggaran untuk mengkonsolidasikan pangsa pasar.

Karena itu, India tidak dapat memboikot China secara realistis sepenuhnya. Banyak orang di India mencari nafkah dari aplikasi China. Demikian pula, beberapa produsen China, termasuk Xiaomi, memiliki fasilitas di negara yang mempekerjakan banyak orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI