Dilansir dari The Verge, Rabu (21/10/2020), NASA berharap segera mengetahui apakah OSIRIS-REx berhasil mendapatkan sampel tersebut.
"Itu akan memberi kita perasaan yang jauh lebih baik apakah kita memiliki sampel atau tidak dan bagaimana kinerja pesawat itu sebenarnya. Tapi kami akan terus menganalisis itu selama 10 hari ke depan atau lebih," kata Beth Buck, manajer program operasi misi untuk OSIRIS-REx di Lockheed Martin.
Selama akhir pekan, tim misi akan mencoba mengukur seberapa banyak materi yang diambil OSIRIS-REx. Pesawat luar angkasa itu akan mundur sedikit dari Bennu sehingga para insinyur dapat memutar pesawat dengan lengan pengambilan sampel diperpanjang.
![Logo NASA. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/04/22/99835-logo-nasa.jpg)
Saat para ahli membandingkan inersia kendaraan yang berputar dengan data sebelumnya dari pesawat luar angkasa yang lebih kosong, tim misi harus mendapatkan gambaran yang jelas tentang seberapa banyak materi yang berhasil diambil.
Jika para ilmuwan memutuskan untuk mengumpulkan lebih dari 60 gram sampel, tim kemungkinan akan menyatakan bahwa misi itu telah sukses dan mulai mempersiapkan OSIRIS-REx untuk meninggalkan Bennu pada Maret.
Pesawat luar angkasa itu dijadwalkan tiba kembali di Bumi pada September 2023. Pada saat itu, bahan sampel akan diterjunkan ke permukaan dan mendarat di gurun Utah.
Namun, jika ilmuwan mengetahui OSIRIS-REx gagal mendapatkan sampel, para ahli akan melakukan percobaan lagi. OSIRIS-REx dapat melakukan hingga dua percobaan pengambilan sampel karena memiliki dua botol gas nitrogen tambahan untuk mengaduk bahan.