Pengembang aplikasi itu pun tampaknya menyebutkan nominal dana yang harus dikeluarkan saat terakhir kali ia melakukan proyek pengembangan start up. Namun, sayangnya nominal tersebut disensor.
"Saya terakhir kali buat start up biayanya (sensor) aplikasinya saja. Masalah sukses atau ngganya tergantung timnya bapak, kan butuh dipasarkan pak," balas pengembang aplikasi.
Meskipun disensor, tampaknya itu jumlah yang cukup besar bagi orang yang berniat untuk membuat aplikasi marketplace tersebut. Hal itu dilihat dari reaksinya yang terkejut dan mengatakan, pengembang aplikasi itu berniat untuk merampok dengan dana yang dipatoknya.
"Wkwkwk mau ngerampok mas?" tulisnya.
Reaksi itu pun tampaknya membuat pengembang aplikasi geram dan mengatakan, dana yang harus disiapkan untuk membuat aplikasi seperti itu memang tidak sedikit.
"Biaya buat marketplace itu emang mahal! 5 juta mau nyaingin TokPed dipikir yang bener ya mas!" balas pengembang aplikasi.
Unggahan yang telah dibagikan sebanyak lebih dari 1.700 kali ke sesama pengguna Twitter itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
"Hahaha sering ketemu klien gini. Dikira buat apps kayak Gojek, Tokopedia, Bukalapak itu murah. Baru dikasih kisaran harganya langsung terheran-heran," tulis akun @putradanahita.
"Aku kira dia mau buka toko online di marketplace, ehh ternyata mau buat marketplacenya wkwk," komentar @mirnaadd.
Baca Juga: Pesan Anti-Mainstream Restoran Cepat Saji di Tengah Pandemi Ini Bikin Salut
"Tokopedia bangun marketplace tahun 2000 modal 2,5 miliar. Eh dia tahun 2020 minta dibikinin marketplace pesaingnya modal 5 juta," tambah @pemeriksa.
![Tangkapan layar chat warganet kaget dengan nilai modal market place. [Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/05/36199-tangkapan-layar.jpg)
"Kalau modalnya 5 juta dari dulu udah banyak yang buka kali pak wkwk," ungkap @momoruori.
"Saya sebagai UI UX Desainernya sangat-sangat ingin emosi ya ampun. Pak, perancangannya aja butuh biaya yang nggak sedikit, belum desain, apalagi developingnya, belum lagi pengujian, dan marketingnya. Kenapa sih," cuit @AzzRchl.