Waduh! Indonesia Disebut Jadi Negara Penerima Spam Terbanyak di Asia

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 10 Desember 2020 | 09:30 WIB
Waduh! Indonesia Disebut Jadi Negara Penerima Spam Terbanyak di Asia
Ilustrasi panggilan spam. (Shutterstock)

Truecaller juga telah membantu mengidentifikasi 145,4 miliar panggilan tidak dikenal, meningkat 25 persen dibandingkan 2019.

Walaupun 2020 telah menjadi tahun yang sulit dan penuh tantangan, pandemi Covid-19 hanya mampu membendung angka spam di bulan Maret-April, terutama pada saat virus corona menyebar dengan cepat dan berbagai negara memberlakukan lockdown ketat. Jumlah panggilan spam merosot di periode ini.

Namun, sejak Mei hingga Oktober 2020, semakin banyak oknum yang memanfaatkan kondisi yang serba tidak pasti di tengah pandemi.

Di Mei, jumlah panggilan spam mulai tumbuh kembali dan terus meningkat 9,7 persen per bulan. Truecaller mencatatkan angka panggilan spam tertinggi di bulan Oktober, yaitu 22,4 persen lebih tinggi dari periode pra-lockdown.

“Di era pandemi seperti ini, ketika semuanya harus dilakukan serba online, nomor HP kita berfungsi layaknya ‘DNA’. Kita tidak hanya menggunakannya untuk menelepon, tapi juga untuk mengakses aplikasi, login, dan bahkan tersambung langsung ke dompet digital atau rekening bank kita," jelas Kim.

Ilustrasi spam. [Shutterstock]
Ilustrasi spam. [Shutterstock]

Dengan adanya aplikasi Truecaller, dia menambahkan, semua orang kini bisa menghindari panggilan yang mengganggu, entah itu dari telemarketer, spam, atau juga oknum yang hendak melakukan penipuan, secara gratis.

"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan membantu pengguna kami untuk menjaga saluran komunikasi mereka agar tetap aman dan efisien,” tegasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI