"Tidak semuanya berjalan sesuai skrip hari ini, tetapi kami mendapat banyak data bagus," kata Administrator NASA Jim Bridenstine pada konferensi pers setelah acara tersebut.
"Saya benar-benar yakin sepenuhnya pada tim untuk mencari tahu apa anomali itu, bagaimana memperbaikinya, dan kemudian mengejarnya lagi," ujarnya lagi.
SLS telah dikembangkan selama bertahun-tahun dan pada awalnya dijadwalkan untuk melakukan debut penerbangannya pada 2017.
Sebaliknya, telah diganggu oleh penundaan dan secara besar-besaran melebihi anggaran. NASA sebelumnya telah menunda debut roket hingga November 2021 dan masih berharap untuk membuat tanggal peluncuran itu, bahkan setelah penundaan pada Desember 2020 dalam jadwal pengujian mereka.
Roket yang sedang diuji hari ini dijadwalkan menjadi bagian dari peluncuran pertama di Cape Canaveral, sebuah misi tanpa awak bernama Artemis I yang akan mengirim pesawat ruang angkasa Orion NASA mengelilingi bulan.
Masih belum jelas apa yang sebenarnya memicu penonaktifan tersebut, dan bagaimana hasil tes hari ini dapat memengaruhi timeline untuk Artemis I.
“Itu tergantung anomali apa dan seberapa menantang untuk memperbaikinya. Dan kita harus banyak belajar untuk mengetahuinya," terang Bridenstine.
"Saya pikir sangat mungkin bahwa ini adalah sesuatu yang mudah diperbaiki dan kami dapat merasa percaya diri untuk pergi ke Cape dan mengikuti jadwal. Benar juga bahwa kami dapat menemukan tantangan yang akan membutuhkan lebih banyak waktu,” pungkasnya.