Suara.com - Bill Gates telah memperingatkan dua bencana berikutnya yang kemungkinan besar akan melanda Bumi, enam tahun setelah dia meramalkan secara seram pandemi jenis virus corona berlangsung.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, salah satu pendiri Microsoft itu mengatakan bahwa dia yakin ancaman terbesar di masa depan bagi umat manusia adalah perubahan iklim dan bioterorisme.
Bill Gates (65) mengatakan kepada saluran YouTube Veritasium bahwa dunia juga belum siap menghadapi virus mematikan lainnya di tahun-tahun mendatang.
Taipan teknologi Amerika itu memperingatkan selama TedTalk pada 2015 bahwa peradaban tidak siap menghadapi epidemi mematikan.
![Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/26/34754-perubahan-iklim.jpg)
Dia mengatakan, bencana akan melibatkan virus di mana orang merasa cukup sehat saat mereka tertular sehingga mereka naik pesawat atau pergi ke pasar.
Komentar miliarder itu muncul lima tahun sebelum pandemi virus corona yang kini telah menewaskan 2,3 juta orang di seluruh dunia.
Melihat kembali ceramahnya di tahun 2015, Gates memberi tahu Veritasium minggu lalu, dengan tema "Wabah berikutnya? Kami belum siap.
"Tidak ada perasaan baik yang datang dengan hal seperti ini, mengatakan 'Aku sudah bilang begitu'. Mungkinkah saya lebih persuasif? Ada sejumlah virus pernapasan dan dari waktu ke waktu akan muncul," ujarnya dilansir laman The Sun, Sabtu (13/2/2021).
Menurutnya, penyakit pernapasan sangat menakutkan karena Anda masih berjalan-jalan dengan pesawat, bus saat Anda tertular.
Baca Juga: Perubahan Iklim Punya Pengaruh terhadap Pandemi Global, Bagaimana Caranya?
"Tidak seperti beberapa penyakit lain seperti Ebola, di mana Anda kebanyakan berada di ranjang rumah sakit pada saat viral load menginfeksi orang lain," jelas dia.
Bill Gates, yang bersama istrinya Melinda menjalankan Gates Foundation, membantu memberantas penyakit menular di seluruh dunia, juga menawarkan pandangannya tentang ancaman besar yang dihadapi dunia saat ini.
"Salah satunya adalah perubahan iklim. Setiap tahun itu akan menjadi jumlah kematian yang lebih besar daripada yang kita alami dalam pandemi ini," katanya.
Bio-terorisme, tambah dia, seseorang yang ingin menyebabkan kerusakan dapat membuat virus dan itu berarti kerugiannya, kemungkinan terkena ini lebih dari epidemi yang disebabkan secara alami seperti yang terjadi saat ini.
Filantropis tersebut menambahkan bahwa umat manusia tidak memiliki kekuatan untuk menghentikan pandemi.

"Namun, kami dapat berbuat lebih banyak untuk memastikan kami siap untuk yang berikutnya, jadi kami tidak pernah memiliki jumlah korban tewas mendekati apa yang kami miliki saat ini", tambahnya.