Suara.com - Para ilmuwan Rusia mendeteksi kasus pertama di dunia dari penularan jenis flu burung H5N8 dari burung ke manusia dan telah memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Anna Popova, kepala pengawas kesehatan Rusia Rospotrebnadzor, mengatakan para ilmuwan di laboratorium Vektor telah mengisolasi materi genetik strain dari tujuh pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia selatan, di mana wabah tercatat di antara burung-burung tersebut pada Desember.
Walau begitu, para pekerja tidak menderita konsekuensi kesehatan yang serius dan diyakini tertular virus dari unggas di peternakan.
"Informasi tentang kasus pertama penularan flu burung (H5N8) di dunia ke manusia telah dikirim ke Organisasi Kesehatan Dunia," kata Popova, seperti dikutip dari Science Alert, Selasa (23/2/2021).

Strain H5N8 diketahui sangat menular dan mematikan bagi burung serta belum pernah dilaporkan telah menyebar ke manusia.
"Penemuan mutasi ini ketika virus belum memiliki kemampuan untuk menularkan dari manusia ke manusia memberi kita semua waktu untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi dan bereaksi dengan cara yang memadai serta tepat waktu," ucap Popova.
WHO telah mengonfirmasi bahwa telah diberitahu Rusia tentang perkembangan tersebut.
"Kami sedang berdiskusi dengan otoritas nasional untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan menilai dampak kesehatan masyarakat. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya H5N8 menginfeksi manusia," kata seorang juru bicara WHO.
WHO menekankan bahwa laporan tersebut mencakup para pekerja Rusia yang tidak bergejala dan tidak ada penularan lanjutan dari manusia ke manusia.
Baca Juga: Dijual Rp7 Miliar, Ada PS5 Bersalut Emas, Karbon, dan Dibungkus Kulit
Seseorang dapat tertular virus flu burung dan babi, seperti subtipe flu burung A (H5N1) dan A (H7N9) serta subtipe flu babi seperti A (H1N1).