Elon Musk menjelaskan Starship terdiri dari dua elemen, yaitu pesawat ruang angkasa setinggi 50 meter disebut Starship dan roket raksasa yang disebut Super Heavy, yang masing-masing dirancang agar dapat digunakan kembali secara penuh dan cepat.
Keduanya akan didukung oleh mesin Raptor generasi berikutnya dari SpaceX, sebanyak enam mesin untuk Starship dan sekitar 30 untuk Super Heavy.
Starship terakhir akan cukup kuat untuk terbang dari Bulan dan Mars, tetapi tetap membutuhkan bantuan Super Heavy untuk meluncur dari Bumi.
Setelah meluncurkan Starship ke orbit Bumi, pendorong besar akan kembali ke Bumi untuk pendaratan vertikal, seperti yang sudah dilakukan tahap pertama Falcon 9 dan Falcon Heavy.
Elon Musk percaya bahwa kombinasi daya pakai yang cepat dari Starship adalah terobosan yang akan membuat prestasi ambisius seperti pemukiman Mars menjadi layak secara ekonomi.
Sebelumnya, SpaceX berencana melakukan uji terbang Starship SN10 pada 15:14 EST, upaya itu dibatalkan setelah penyalaan mesin menemukan sesuatu yang ganjil.
![Prototipe roket SpaceX yang gagal uji cova, SN10 SpaceX pada Rabu (3/3/2021). [SpaceX/AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/04/44510-sn10-spacex.jpg)
Tampaknya, SpaceX akan terus melakukan banyak uji penerbangan dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, mengingat perusahaan itu telah membangun beberapa penerus SN10 serta prototipe Super Heavy Pertama.