KRI Nanggala-402 dibeli langsung di negara pembuatnya, Jerman, dalam keadaan baru sama sekali. Karenanya sistem kesenjataan bawah permukaan lautnya terdiri dari 14 terpedo buatan AEG, periskop Zeiss yang berada di samping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.
Empat belas torpedo 21 inci/533 mm dalam delapan tabung menjadi andalan utama sistem kesenjataannya, yang pada tahun 2021 akan diuji kebolehannya pada latihan puncak di perairan utara Pulau Bali itu.
Dari tabung torpedo yang sempit itulah dapat juga menjadi wahana peluncuran manusia-manusia katak untuk misi penyusupan di belakang garis pertahanan musuh, suatu cara aksi yang berisiko tinggi sebetulnya.
Sejarah operasi
KRI Nanggala-402 bersama KRI Cakra-401 menjadi kapal selam paling senior di TNI AL dengan catatan penugasan yang cukup panjang. Kapal tersebut berangkat dari hanggarnya di dermaga Armada II TNI AL di Ujung, Surabaya.
![Seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan fast rope di atas kapal selam KRI Nanggala-402 saat peringatan HUT ke-69 TNI yang digelar di Dermaga Ujung, Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10). [Antara/Suryanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2014/10/07/Fast-Rope-Diatas-Kapal-Selam-e1412678710293.jpg)
Di antara kesertaannya, pada tahun 2002, KRI Nanggala-402 terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-Angkatan Laut Amerika Serikat, CARAT-8/02 pada 27 Mei—3 Juni 2002, di perairan Laut Jawa, Selat Bali, dan Situbondo.
Pada tahun 2004 terlbat dalam Latihan Operasi Laut Gabungan XV/04 di Samudra Hindia pada tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004. Di situlah KRI Nanggala-402 dengan torpedo SUT-nya menenggelamkan bekas KRI Rakata, kapal tunda samudra buatan 1942.
Mengacu pada daftar nama komandan yang beredar, saat ini komandan KRI Nanggala-402 adalah Letnan Kolonel Pelaut Ansori. Ia mengemban tugas sebagai komandan sejak 2019.
Adapun lokasi hilangnya KRI Nanggala-402 adalah sekitar 60 mil laut utara Pulau Bali. Kawasan itu adalah di utara Kabupaten Buleleng, salah satu perairan yang cukup ramai pelayarannya.
Informasi menyebutkan bahwa lokasi itu tengah menjadi fokus perhatian kapal-kapal militer Indonesia (TNI AL) dengan sebab yang belum bisa diungkapkan kepada publik. [Antara]
Baca Juga: Sebelum Hilang, Kapal Selam Nanggala-402 Izin Nyelam Tembakkan Torpedo