Namun, tidak ada bukti yang menguatkan teori ini. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) tidak menyebar melalui gelombang radio atau jaringan seluler.
Faktanya, virus ini menyebar melalui hembusan udara atau droplet dari orang yang terkontaminasi ke orang lain secara langsung.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) harus turun tangan mengklarifikasi bahwa Covid-19 juga menyebar di banyak negara yang tidak memiliki jaringan seluler 5G.
Selain itu, berikut deretan fakta seputar jaringan 5G:
1. Teknologi 5G diperlukan mengikuti perkembangan dunia yang serba cepat
Negara Amerika Serikat mulai sedikit tertinggal dalam hal teknologi 5G.
![Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat peluncuran layanan 5G dari Telkomsel di Solo, Jawa Tengah, Kamis (3/6/2021). (Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/06/03/33656-internet-5g-di-solo-johnny-g-plate-menkominfo.jpg)
Korea Selatan justru telah membangun jaringan 5G sejak Desember 2018, disusul tiga operator di China pada Oktober 2019 dan empat penyedia jaringan 5G di Inggris sepanjang 2019.
Meski agak tertinggal, pada tahun ini Indonesia siap menggelar layanan 5G secara komersil yang dimulai pertama kali Mei 2021.
2. Jaringan 5G bisa diakses setelah tersedia ponsel 5G
Baca Juga: Indosat Kantongi Izin Komersialisasi Internet 5G dari Kominfo
Hal ini benar dan berlaku apabila kamu tinggal di salah satu kota yang telah menyediakan jaringan 5G.