Lima Faktor Pemicu Ledakan Kasus Covid-19 pada Anak

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 29 Juni 2021 | 20:48 WIB
Lima Faktor Pemicu Ledakan Kasus Covid-19 pada Anak
Ilustrasi anak-anak terpapar Covid-19 di Kota Surabaya [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setidaknya ada dua faktor utama penyebab. Pertama, sulitnya perilaku kepatuhan anak dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas keseharian mereka. Kedua, belum berjalannya program vaksinasi pada seluruh kelompok umur anak. Saat ini izin penggunaan vaksin darurat baru dikeluarkan hanya untuk kelompok umur 12-17 tahun.
Kapasitas fasilitas kesehatan anak terbatas

Dalam perawatan kesehatan di rumah sakit, anak yang terinfeksi COVID-19 memerlukan bantuan orang tua untuk mendampingi khususnya bagi mereka yang masih bayi dan balita.

Hal ini menyebabkan perawatan anak yang terinfeksi tidak semudah perawatan orang dewasa. Rumah sakit memerlukan sumber daya yang lebih banyak, mulai dari ruangan isolasi khusus hingga keperluan alat pelindung diri yang lebih banyak.

Dalam kondisi berat, perawatan anak untuk usia 0-28 hari dilaksanakan di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan anak usia 1-18 tahun di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Ketersediaan tempat tidur di ruang NICU dan PICU di rumah sakit jauh lebih sedikit dibanding ruang ICU untuk orang dewasa. Maka, akan sangat berbahaya jika terjadi lonjakan kasus anak.

Berdasar data RS Online Kementerian Kesehatan, di seluruh Indonesia, jumlah tempat tidur ICU untuk orang dewasa mencapai hampir 8.000-an tempat tidur. Sedangkan, NICU hanya ada 4.000-an dan PICU 1.000-an lebih.

Perlu diingat bahwa kapasitas tempat tidur ini tidak dapat dipakai seluruhnya karena juga digunakan oleh pasien non-COVID.

Mari kita melindungi anak

Pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dan terukur untuk mencegah ledakan kasus COVID-19 pada anak. Mendekati dimulainya tahun ajaran baru sekolah bulan depan, pemerintah daerah perlu betul-betul memastikan kesiapan dan kelayakan daerahnya dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Pada Anak di Jakarta Meningkat, Orang Tua Diminta Larang Anak Keluar Rumah

Daerah yang masuk Zona Hijau bukan jaminan rendah penularan COVID, mengingat kapasitas testing kita yang masih sangat rendah untuk mendeteksi kejadian kasus sebenarnya di masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI