4 Cara Efektif Meningkatkan Sistem Keamanan Gedung

Selasa, 06 Juli 2021 | 09:20 WIB
4 Cara Efektif Meningkatkan Sistem Keamanan Gedung
Sistem akses kontrol. (Istimewa)

Suara.com - Perkembangan zaman telah mengubah orientasi masyarakat dalam menjalankan kehidupan. Sekarang aspek keamanan menjadi hal yang sangat penting dan menjadi perhatian serius banyak kalangan. Orang senantiasa memastikan apakah keberadaannya di suatu tempat baik di kantor, sekolah, atau fasilitas publik selalu aman dan terlindungi.

Kebutuhan akan rasa aman ini mendorong orang melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan sistem keamanan gedung dan sistem akses kontrol agar bisa memberi perlindungan dan keamanan ekstra bagi setiap orang. Salah satunya adalah dengan menerapkan sistem keamanan berlapis. Meski begitu, nyatanya belum semua gedung dilengkapi dengan sistem keamanan yang mumpuni untuk memastikan rasa aman bagi setiap orang yang berada di dalam bangunan.

Berbagai kejadian yang tak mengenakkan masih ditemui di beberapa gedung misalnya pencurian dan perampokan, kebakaran gedung, pelecehan di area kerja, serta kecelakaan kecil seperti terjepit pintu atau eskalator,. Untuk menghindari terjadinya hal negatif dan merugikan inilah para pengelola gedung makin serius dalam melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir risiko.

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, berikut 4 cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem keamanan gedung.

1. Redesain Sistem Keamanan
Sejak berdiri, bukan tidak mungkin gedung yang Anda gunakan sudah beberapa kali mengalami renovasi dan perbaikan di sana-sini. Denah dan desain gedung pun mungkin sudah berubah. Namun, apakah Anda ingat kapan terakhir kali sistem keamanan yang digunakan di-upgrade dan disesuaikan dengan perubahan. Bukan tidak mungkin sistem keamanan yang terpasang masih mengikuti struktur dan desain bangunan lama sehingga perlu didesain ulang.

Anda perlu memastikan apakah perangkat pendukung keamanan sudah terpasang di tempat yang tepat. Sebagai contoh, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) harus ada di titik strategis dan mudah dijangkau, serta di daerah yang rawan kebakaran. Begitu pula lokasi tempat alarm tanda darurat dan bahaya harus bisa didengar di seluruh area gedung.

Tak hanya untuk menyesuaikan dengan perubahan bentuk gedung, redesain sistem keamanan juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi pengamanan gedung yang terbaru. Misalnya, kini pengelola gedung perlu memasang teknologi thermal Detection di pintu masuk lobi untuk memudahkan pemeriksaan suhu setiap tamu dan pengunjung yang datang ke gedung.

Penyesuaian ulang letak dan pergantian perangkat perlu dilakukan agar sistem keamanan gedung bisa berjalan dengan optimal. Pastikan juga bahwa semua perangkat yang terpasang masih cocok dengan perangkat lunak yang tersedia. Jangan sampai, sistem di komputer tidak bisa lagi membaca sinyal dan kode dari sistem keamanan karena perangkat yang dipakai sudah kuno.

2. Optimalisasi Sumber Daya Manusia
Peningkatan teknologi dalam sistem keamanan gedung tak akan maksimal bila tak didukung dengan kecakapan para pengendali di balik meja kontrol. Kecakapan ini meliputi skill dalam mengoperasikan alat dan juga dalam merespon tanda-tanda yang ditunjukkan dari kamera pengawas pada sistem kontrol keamanan gedung.

Baca Juga: 3 Pertimbangan Penting Memodernisasi Sistem Keamanan Fasilitas Industri

Tidak sedikit kasus kebakaran gedung terjadi karena kelalaian para petugas dalam merespon sinyal bahaya yang ditunjukkan oleh sistem kontrol. Padahal pada sistem keamanan gedung yang modern, apabila sistem mendeteksi ada kobaran api maka perangkat detektor asap dan panas akan mengirimkan sinyal peringatan kepada sistem sehingga akses kontrol di setiap pintu terbuka otomatis.

3. Disiplin Tegakkan SOP Pengamanan
Seringkali, kecelakaan atau kemalingan di gedung terjadi karena kurangnya disiplin para pihak yang terlibat dalam menegakkan standar operasional prosedur (SOP) di bidang pengamanan. Sistem keamanan akan berfungsi dengan baik apabila setiap orang mematuhi peraturan keamanan gedung untuk menjamin keselamatan setiap orang dan aset yang ada di gedung.

Sebagai contoh pengguna gedung dilarang mengunci pintu darurat demi alasan keamanan. Namun kadang kala, pintu darurat sengaja dikunci agar tidak menimbulkan kebisingan akibat keluar masuk orang. Contoh lain misalnya, saat petugas keamanan tidak segera bertindak saat mengetahui adanya sinyal bahaya dari alarm kebakaran. Bisa jadi, petugas tersebut sudah kapok memeriksa ruangan yang sering berbunyi alarm kebakaran hanya karena adanya pengguna gedung yang bandel tetap merokok di area yang dilarang.

Disiplin dalam menerapkan SOP keamanan tidak hanya perlu dilakukan oleh petugas keamanan tetapi juga oleh seluruh pengguna gedung baik pekerja, penghuni dan tamu. Sebagai contoh, para tamu harus patuh dengan aturan dilarang bersandar di bahu eskalator untuk menghindari resiko terjepit. Atau aturan sederhana seperti keharusan untuk menggunakan ID selama berada di dalam gedung.

4. Penggunaan Sistem Keamanan Terintegrasi
Kompleksitas sistem keamanan gedung yang dipakai saat ini menuntut adanya sistem keamanan yang terintegrasi. Mengintegrasikan seluruh sistem keamanan seperti CCTV, sistem akses kontrol, gerbang otomatis, dan pemindai gerak, akan memudahkan pengendalian dan pengawasan.

Pengintegrasian sistem akses kontrol dengan perangkat keamanan lainnya diharapkan bisa membuat sistem keamanan menjadi lebih siap dalam menghadapi berbagai permasalahan terkait keamanan gedung. Sebagai contoh pengelola gedung bisa mengintegrasikan teknologi akses kontrol dan pengawasan CCTV sehingga bisa mendeteksi serta memberi sinyal peringatan secara real time apabila ada pintu darurat yang terbuka dalam waktu melebihi ketentuan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI