Pesawat yang mampu terbang dengan kecepatan maksimum jelajah 388,9 km/jam itu juga dirancang mempunyai kabin pesawat dengan tinggi 170 cm, sehingga rata-rata orang Indonesia bisa berjalan dengan nyaman di dalam pesawat.
N219 memiliki jendela yang lebih luas sehingga memungkinkan penumpang untuk menikmati pemandangan luar yang lebih baik, dan mempunyai kemampuan lepas landas dan mendarat di landasan pendek.
Pesawat N219 dapat berfungsi sebagai pesawat kargo yang bisa mengangkut hingga 2.000 kilogram untuk mendukung distribusi logistik nasional.
Pesawat itu dapat digunakan untuk mengangkut hasil perikanan di Aceh dengan cepat sehingga bisa segera sampai ke tangan pembeli, yang akan berdampak pada meningkatnya harga jual ikan segar tersebut.
Jika menggunakan angkutan darat, maka pengiriman hasil perikanan membutuhkan waktu 10-21 jam. Sementara dengan pesawat N219, pengiriman bisa selesai kurang dari satu jam. Pesawat bisa mengangkut 18-36 ton hasil perikanan per hari untuk 3-5 kali frekuensi penerbangan.
Pesawat N219 juga diklaim memiliki beberapa keunggulan dibanding pesawat sejenisnya seperti DHC-6 Twin Otter buatan Kanada. Untuk memulai terbang dan mendarat, N219 hanya membutuhkan jarak lintasan 300 meter, sementara Twin Otter membutuhkan jarak pacu hingga 600 meter. [Antara]