Proyek penelitian ini dimulai dengan penemuan spesimen tyrannosaurus tunggal pada 2017.
Analisis rahang mengungkapkan bahwa hewan itu memiliki serangkaian bekas luka panjang yang melengkung di sisi tulang.
Tengkorak tyrannosaurus sering memiliki banyak bekas luka. Tetapi tidak ada yang melihat sejumlah besar bekas luka ini untuk memeriksanya secara sistematis.
Oleh karena itu, Brown dan timnya mulai mendokumentasikan kejadian, bentuk, dan detail lain tentang bekas luka ini pada tengkorak tyrannosaurus, termasuk pada Albertosaurus, Daspletosaurus, dan Gorgosaurus.
Dilansir dari Live Science, Jumat (10/9/2021), bekas luka wajah pada tyrannosaurus sangat umum.
Bekas gigitan ditemukan pada sekitar 50 persen tyrannosaurus besar tetapi belum dewasa dan sekitar 60 persen tyrannosaurus ukuran dewasa.
![Tyrannosaurus Rex. [Markus Fischer/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/22/56438-tyrannosaurus-rex.jpg)
Selain itu, bekas luka cenderung muncul di tulang rahang atas dan bawah, termasuk bekas tusukan gigi dan bekas luka memanjang.
Data ini menunjukkan bahwa tyrannosaurus tidak melakukan perkelahian ketika masih muda dan hanya dimulai ketika setengah dewasa serta hanya dilakukan dengan hewan yang memiliki ukuran tubuh sama.
Sayangnya, para ahli tidak tahu dengan jelas apakah perilaku berkelahi itu hanya dilakukan oleh jantan atau betina juga ikut terlibat dalam memperebutkan sesuatu.
Baca Juga: Lebih Besar dari T-rex, Dinosaurus Raksasa Bergigi Hiu Ditemukan di Uzbekistan