Berpotensi Besar, Ini Sisi Buruk Kecerdasan Buatan

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 23 September 2021 | 22:15 WIB
Berpotensi Besar, Ini Sisi Buruk Kecerdasan Buatan
Ilustrasi kecerdasan buatan (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Strategi AI Irlandia seharus menjelaskan dengan rinci bagaimana dan kapan AI akan menghasilkan keuntungan ekonomi yang disebut - dan siapa yang akan menikmati keuntungan itu. Strategi itu juga perlu menjelaskan visi yang memastikan negara itu tidak menderita karena GAFAA atau sekadar menjadi kaki tangan mereka.

Pelaku bisnis tidak menggunakannya

Strategi itu juga berasumsi bahwa kurangnya kepercayaan pada AI adalah karena orang-orang tidak memahami teknologi. Maka jalannya keluarnya bagi mereka adalah mengajari orang sains data dan menunjuk duta besar AI.

Bisa jadi yang terjadi adalah sebaliknya: semakin orang memahami AI, mereka semakin tidak percaya.

Ini tentu hal yang baik. Di Amerika Serikat (AS), yang memiliki pemahaman AI cukup maju, penggunaan AI justru terhitung kecil. Sensus terbaru di AS pada lebih dari 800.000 perusahaan menemukan hanya 2,9% yang menggunakan machine learning sejak 2018. Survei Komisi Eropa pada 2020 juga menunjukkan tingkat penggunaan yang sama rendahnya.

Banyak survei lain menunjukkan temuan serupa. Pelaku bisnis tidak menggunakan AI, bukan karena mereka tidak percaya, tapi karena tidak masuk dalam hitungan bisnis mereka. AI terlalu mahal, dengan hasil tidak signifikan, dan berdampak besar pada lingkungan - ini bahkan belum mempertimbangkan faktor dominasi pemain besar.

Strategi “AI - Here for Good” milik Irlandia, seperti banyak strategi negara-negara lain, seakan yakin pada adanya mukjizat. Ini termasuk membolehkan akses untuk sejumlah besar data relevan bagi semua perusahaan namun tetap melindungi privasi pengguna, dan mengubah Irlandia menjadi tempat uji coba model-model deep-learning dan pusat-pusat data sambil tetap mengurangi emisi CO. Strategi ini tidak mengakui adanya dampak buruk.

Pesan yang tersirat adalah Irlandia mampu memetik buah-buah ajaib dari semak-semak penuh duri, asal yakin pada AI dan mematuhi arahan etis. Ini adalah upaya yang akan sepenuhnya didukung oleh _transhumanists_, GAFAA, and para pelaku monopoli ekonomi digital lainnya.

Artikel ini sudah tayang di The Conversation.

Baca Juga: Jadi Tren, Influencer dengan Kecerdasan Buatan Ini Laris Manis

The Conversation

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI