Apa Makna Jilbab Bagi Perempuan Indonesia?

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 29 September 2021 | 21:17 WIB
Apa Makna Jilbab Bagi Perempuan Indonesia?
Yulianingsih Riswan, dosen Filsafat UGM, dalam penelitiannya menemukan tiga makna jilbab bagi perempuan Indonesia. Foto: Jilbab instan Bokitta berasal dari Lebanon. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yulianingsih Riswan, dosen Filsafat UGM, mengungkapkan hasil penelitiannya soal tren jilbab di Indonesia. Ia menemukan banyak alasan perempuan Indonesia mengenakan jilbab yang rupanya tidak seragam. Berikut hasil hasil penelitiannya:

Beberapa tahun terakhir, publik Indonesia menyaksikan apa yang kerap disebut “fenomena hijrah”, terutama yang melibatkan generasi muda perkotaan.

Fenomena ini menimbulkan banyak tanda tanya, bahkan Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta tahun lalu terdorong meneliti komunitas hijrah generasi milenial di tujuh kota di Jawa Barat.

Bagi saya pribadi, ada dua peristiwa yang membuat saya tertarik untuk lebih serius memahami fenomena hijrah khususnya di kalangan perempuan Muslim perkotaan di Indonesia.

Pertama, ketika saya melihat baliho besar di sebuah jalan utama di Yogyakarta tentang acara kajian muslimah yang menampilkan beberapa foto influencer dari kalangan pengusaha, politikus, dan selebritas yang telah bertransformasi menjadi ustazah.

Tergerak rasa penasaran, saya mengikuti acara dengan tiket masuk Rp 150 ribu-500 ribu itu. Bagi saya yang dibesarkan dengan pendidikan agama tradisional, acara itu menampilkan sisi lain perempuan muslim perkotaan Indonesia.

Peristiwa kedua terjadi dalam suatu diskusi tentang hijrah di mata kuliah Islam Kontekstual yang saya ampu di Universitas Gadjah Mada (UGM). Di kelas itu, 100% mahasiswi yang hadir mengenakan jilbab - padahal UGM bukan universitas agama.

Yang mengagetkan saya, beberapa mahasiswi mengaku menggunakan jilbab agar mendapat nilai bagus di mata kuliah. Saya katakan asumsi mereka salah; di kelas berikutnya beberapa mahasiswi pun hadir tanpa jilbab.

Rangkaian peristiwa ini memicu rasa keingintahuan saya tentang beragam alasan perempuan menggunakan jilbab yang kemudian tertuang dalam sebuah penelitian.

Baca Juga: Tak Hanya Belanja, Beli Hijab yang Satu Ini Bisa Sekalian Sedekah

Dalam penelitian itu saya berkesimpulan bahwa perilaku berhijab atau tidak berhijab adalah perwujudan otonomi perempuan atas tubuh mereka sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI