Suara.com - Sebuah tim ilmuwan konservasi baru-baru ini melakukan korespondensi berusia 230 tahun antara Marie Antoinette dan teman dekatnya (dan kekasih yang dikabarkan).
Dikabarkan bernama Axel von Fersen, seorang bangsawan Swedia.
Penelitian ini juga mampu mengungkapkan bagian yang disunting dari delapan surat yang dipertukarkan antara keduanya.
Tim peneliti menggunakan spektroskopi fluoresensi sinar-X, metode yang terbukti baik untuk melihat kimia tinta bersejarah, untuk mengungkapkan apa yang tertulis di bawah coretan kemudian, yang dilakukan dengan tinta besi.
Di bawah sensor itu, tim menemukan kata-kata yang dianggap orang tak dikenal yang terlalu sensitif untuk melihat cahaya siang hari.
Mereka bahkan menemukan bahwa beberapa surat yang dianggap ditulis oleh Marie Antoinette berada di tangan orang lain dan mampu mengidentifikasi pelakunya.
![Ilustrasi sinar x-ray. [Roland Steinmann/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/04/84849-ilustrasi-sinar-x-ray.jpg)
Dilansir dari Gizmodo, Senin (4/10/2021), penelitian tim ini diterbitkan di Science Advances.
“Banyak surat yang ditulis Marie-Antoinette disalin Fersen," kata Anne Michelin, seorang konservasionis di Centre de Recherche sur la Conservation dan penulis utama studi tersebut, mengatakan kepada Gizmodo.
Menurutnya, baik karena aslinya awalnya dienkripsi (untuk mencegah korespondensi dibaca oleh siapa pun, beberapa surat juga dienkripsi) atau hanya karena itu adalah praktik umum pada saat itu.
Baca Juga: Viral Cewek Temukan 'Harta Karun' Surat Cinta di Pantai, Sudah Terpendam 6 Tahun
Dia menambahkan, alasan politik dapat menjelaskan keberadaan salinan ini, demi keamanan mereka, terkadang penulis surat tersebut tidak dapat diidentifikasi.