"Namun, di sisi lain ini juga dapat menyebabkan sejumlah besar konsekuensi negatif dan tak terduga, seperti upaya peretasan dan phishing, doxing dan intimidasi, merugikan reputasi online, dan lain lain,” jelas dia.
Menurutnya, semua ini dapat dimengerti dengan adanya masa lockdown yang kita semua alami selama setahun terakhir, dapat membuat orang-orang akan tertarik pada hubungan online dan parasosial untuk mencegah kesepian dan kebosanan.
"Tapi sangat penting juga bagi semua untuk menyadari konsekuensi dari berbagi secara online dan dapat mengambil pendekatan yang lebih seimbang,” tutup Emm.
Kaspersky juga telah mengidentifikasi lima jenis persona di media sosial:
- Savvy Socials - yang membatasi waktu online mereka dan meminimalkan posting
- Poster Breezy - mereka memposting secara produktif selama periode aktivitas yang relatif
singkat - Oversharers – kelompok ini hampir hidup secara online dan memposting terus menerus
- Lurkers – mereka mungkin menghabiskan banyak waktu untuk bersosialisasi, dunia daring digunakan hanya untuk berselancar, dan bukan untuk berkomentar
- Offliners – kelompok ini cenderung tidak aktif, tidak pernah bergabung, atau menghapus banyak akun media sosial mereka.

Mana yang menggambarkan dirimu?