Dari 12 wilayah, Time on Wifi tertinggi ada di wilayah Jawa Timur (41,8 persen) dan wilayah terendah adalah Sumatra (26,4 persen).
Sementara itu, di Jakarta, para pengguna merasakan jangkauan 4G tertinggi, yakni sebesar 94,6 persen, diikuti oleh wilayah Jawa barat (94 persen).
Ketersediaan 4G, di enam wilayah lainnya berada di bawah 90 persen, tidak seperti Papua Barat (88,9 persen), Sulawesi (88,9 persen), Maluku (86,6 persen), serta Kalimantan dengan yang paling rendah, yakni 85,8 persen.

Namun, dengan tidak adanya skor jangkauan 4G yang turun hingga di bawah 85 persen, berarti pengguna di Indonesia dapat mengakses layanan data 4G lebih dari 8,5 dari 10 kali terlepas dari wilayah tempat mereka berada.
Di Indonesia, sebagian besar penduduk masih mengandalkan teknologi jaringan 3G yang lama dan para pengguna tersebut, dapat merasakan manfaat besar jika mengubah jaringannya menjadi 4G.
Apabila operator dapat memberikan penawaran pengalaman mobile atau seluler terbaik, seharusnya mereka dapat mempercepat penyebaran layanan 4G.
Hal ini memungkinkan untuk menggunakan kembali spektrum 3G yang lama ke layanan yang lebih modern, seperti 4G atau 5G, sebagai teknologi yang memberikan efisiensi lebih dan dapat membantu meningkatkan pengalaman pengguna dalam mengakses jaringan.
Jika operator menambah kapasitas pada jaringan 4G mereka, maka pengguna ponsel pintar yang
menggunakan jaringan seluler akan semakin mendapatkan pengalaman yang lebih baik daripada
menggunakan Wifi.
Namun, Wifi dan jaringan seluler adalah dua layanan yang saling melengkapi dan akan terus hidup
berdampingan untuk meningkatkan konektivitas.
Baca Juga: Dua ABG Syok Didatangi Sosok Ini saat Nikmati WiFi Gratis, Ujungnya HP Melayang
Saat jaringan tetap berkembang, penggunaan Wifi akan tetap menjadi cara yang sangat berguna untuk membagikan koneksi fiber yang bersifat cepat dan dapat diakses oleh banyak perangkat.