Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART), yang dijadwalkan diluncurkan pada 24 November mendatang, akan menguji metode untuk mengalihkan asteroid.
![Pesawat luar angkasa NASA, DART. [NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/28/21171-pesawat-luar-angkasa-nasa-dart.jpg)
Menurut perwakilan NASA, caranya menabrakkan dengan pesawat ruang angkasa yang dikendalikan dari jarak jauh berkecepatan tinggi.
Para ilmuwan akan mengirim pesawat ruang angkasa DART meluncur ke asteroid biner dekat Bumi Didymos, yang berbentuk seperti gasing berputar dan memiliki dua badan.
Lebih besar berdiameter sekitar 2.600 kaki (780 m) dan bulan kecilnya berdiameter sekitar 520 kaki (160 m).
Menurut NASA, Didymos datang paling dekat ke Bumi pada 2003, meluncur pada jarak sekitar 4,5 juta mil (7,18 juta km), tetapi biasanya mengelilingi matahari tepat di luar jalur orbit Bumi.
Sementara Didymos tidak mengancam Bumi, itu hanya tentang ukuran yang tepat untuk menguji, apakah tabrakan dapat mendorong NEO yang cukup berbahaya untuk mengalihkannya dari jalur tabrakan dengan Bumi.
Namun, untuk mengalihkan asteroid, NASA perlu mendeteksinya sebelum menabrak Bumi.
Itu sebabnya misi lain, NEO Surveyor, sedang mengembangkan teleskop ruang angkasa inframerah yang dapat meningkatkan kemungkinan memata-matai asteroid licik seperti Asteroid 2021 UA1 yang mendekat dari belakang Matahari.
![Didymos. [NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/11/07/86486-didymos.jpg)
Hal ini diungkap dalam Lunar and Planetary Laboratory Universitas Arizona, yang bekerja sama dengan NASA.
Baca Juga: Persiapan Pesawat Ruang Angkasa DART NASA, Misi Pertahanan Asteroid Pertama