Luno dan TradeBlock bergabung dengan CoinDesk sebagai anak perusahaan DCG, dimana DCG berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal dari ketiga perusahaan ini, sebelum akhirnya melakukan akuisisi penuh.
Langkah ini menjadi bukti dari kekuatan dan kesuksesan portofolio ventura dari DCG.
Pada 2021, diperkirakan bahwa pendapatan perusahaan akan melebihi Rp 14,2 triliun (sekitar 1 miliar dolar AS).
Di Indonesia sendiri, Luno telah meluncurkan program edukasi bernama Luno Academy agar setiap orang bisa mempelajari tentang aset kripto dengan mudah, melalui website dan aplikasi.
Hal ini sejalan dengan tingkat familiaritas orang Indonesia terhadap kripto (30 persen) yang sudah melebihi aset investasi yang lain, seperti obligasi negara (20 persen) dan pinjaman peer-to-peer (18 persen), berdasarkan survei Luno dan YouGov pada Agustus lalu.
“Kini Luno memiliki akses yang jauh lebih besar, tidak hanya dalam hal permodalan, namun juga pengalaman dari para investor yang sudah bergabung," ungkap Marcus.

Dia menambahkan, keahlian dan mentorship di area-area fungsional, mulai dari pengembangan aplikasi sampai pemasaran, akan sangat membantu dalam meningkatkan kesiapan operasional bisnis ke tahap yang lebih tinggi.
Memasuki semester kedua 2021, volume transaksi kripto di Luno Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 22 kali sepanjang setahun terakhir.
Di babak pendanaan baru ini, DCG tidak hanya berfokus mengembangkan anak-anak perusahaannya, tapi juga memperluas fokus investasi.
Baca Juga: 4 Orang Terkaya Papan Atas Dunia yang Mengaku Investasi Besar Pada Bitcoin
DCG berencana memperluas pendanaan seeding ke negara-negara lain yang sedang berkembang.