Pesan ini juga hanya didasarkan pada topik di channel tersebut.
"Jika anda menggunakan Telegram sebagai layanan perpesanan yang kami luncurkan pada 2013, anda tidak akan pernah melihat pesan sponsor. Pesan sponsor tidak dapat muncul di daftar chat, chat pribadi, ataupun grup," ujar Durov.
Durov mengatakan bahwa melalui pesan sponsor, Telegram akan memperbaiki iklan yang sudah muncul.
Beberapa admin channel juga sudah mulai memasang iklan dalam bentuk pesan sponsor.
"Kami harap pesan sponsor bisa menawarkan cara yang lebih ramah pengguna dan teratur bagi mereka yang mau mempromosikan channel dan bot miliknya," tambah Durov.

Lebih lanjut, Durov mengklaim bahwa data pengguna tidak akan dipakai untuk iklan bertarget. Sebab prioritas utama Telegram adalah melindungi data pribadi pengguna.