Sehingga dapat memastikan rantai pasokan aman yang mencegah akses backdoor tanpa persetujuan di perangkat.
Skenario 2 Serangan Cyber: Password yang bocor, lemah, atau dipakai ulang
Seiring perkembangan jaman, kita terus membuat akun baru untuk berbagai layanan digital.
Tanpa disadari, hal ini menyediakan lebih banyak jalan untuk dieksploitasi oleh peretas.
Seperti yang ditemukan oleh IBM di survei Agustus 2021, 86 persen konsumen di Asia Pasifik mengakui
bahwa mereka menggunakan kembali password yang sama di beberapa akun online.
![Ilustrasi password di smartphone. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/08/05/o_1apcugc79k1eibt1m18ptf1163a.jpg)
Hal ini merupakan sebuah kebiasaan privasi data yang buruk, dimana satu serangan saja dapat membuat seluruh jejak internet pengguna rentan disalahgunakan peretas.
Perangkat Samsung dilengkapi dengan teknologi otentikasi biometrik, seperti Ultrasonic Fingerprint, sehingga akses ke data dapat dilindungi meskipun perangkat hilang atau dicuri.
Dikenal sebagai Samsung Pass, alat otentikasi biometrik ini juga memungkinkan pengguna dengan mudah mengakses kredensial masuk tanpa perlu mengingat nama pengguna dan kata sandi yang tak terhitung jumlahnya.
Untuk meningkatkan perlindungan data, Samsung juga telah melengkapi perangkat dengan Knox Vault, prosesor aman yang beroperasi secara independen dari CPU utama.
Baca Juga: Segera Rilis, Begini Spesifikasi Samsung Galaxy A13 5G
Knox Vault mengisolasi data biometrik dengan aman dari bagian lain ponsel, sehingga tidak ada yang bisa mendapatkan data Anda.