Bodensteiner menambahkan bahwa bintang yang disedot atmosfernya kehilangan sebagian materinya, sementara bintang penerima mulai berputar lebih cepat.
Dia menuturkan, menangkap interaksi seperti itu sangat sulit karena terjadi sangat singkat.
"Ini membuat temuan kami menarik karena menyajikan kandidat sempurna untuk mempelajari bagaimana vampirisme ini memengaruhi evolusi bintang masif," tambah Bodensteiner.
Tim ilmuwan mengamati sistem bintang vampir ini menggunakan instrumen Multi-Unit Spectroscopic Explorer (MUSE) pada Very Large Telescope milik ESO.

Hingga saat ini, para peneliti harus melakukan lebih banyak pengamatan untuk menentukan skenario sistem biner yang tepat.