"Jika stok habis pada April dan produsen chipset tidak memiliki pasokan dari wilayah lain, kemungkinan akan menambah kendala rantai pasokan yang lebih luas dan ketidakmampuan produksi chipset untuk banyak pelanggan," kata analis di Pusat Penelitian dan Analisis Keuangan (CFRA), Angelo Zino.
Sebelum terjadi invasi Rusia, Ingas sendiri memproduksi 15.000 ton per bulan untuk produsen di Taiwan, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jerman.
Sebanyak 75 persen dari 10.000 meter kubik gas neon itu digunakan untuk industri chip.
Sementara Cryoin menghasilkan sekitar 10.000-15.000 meter kubik gas neon per bulan.
Mereka sudah menghentikan operasi sejak 24 Februari lalu untuk melindungi keselamatan karyawan selama invasi.
Dengan itu, maka perusahaan tidak bisa memenuhi 13.000 meter kubik gas neon untuk pasokan Maret, kecuali jika invasi dihentikan.
![Ilustrasi chip. [ /Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/05/20/80978-ilustrasi-chip.jpg)
Ditutupnya operasi dua pabrik itu, perusahaan mungkin hanya bisa bertahan setidaknya hingga tiga bulan.
Jika fasilitas produksi lebih banyak dirusak selama invasi, kemungkinan situasi bakal lebih buruk.