![Menara BTS. [Envato]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/24/19918-menara-bts.jpg)
Sementara Doni Ismanto Darwin, Founder IndoTelko Forum, menilai dengan mempertahankan teknologi seluler yang ketinggalan zaman dan biaya tinggi seperti 3G tentu tidak senafas dengan semangat transformasi digital.
“Melakukan cut off 3G secara nasional akan menjadi simbolisasi sekarang menjadi tahun transformasi digital di Indonesia, seperti di negara lainnya," ujar Doni.
Di Amerika Serikat, dia menambahkan, pemain seperti AT&T, Verizon, dan T-Mobile akan cut off layanan 3G tahun ini sesuai perencanaan dari The Federal Communications Commission (FCC) yang akan memanfaatkan frekuensi 3G untuk 5G.
Disarankannya, Kominfo perlu meniru langkah FCC yang memberikan peta jalan bagi pelaku
usaha untuk cut off 3G segera.
“Peta jalan itu berisikan jadwal, klaster dimulainya cut off, mitigasi layanan, edukasi pelanggan, dan lainnya. Jika regulasi bisa cepat dikeluarkan, saya rasa operator bisa segera melakukan cut off tahun ini juga karena secara teknis mereka sudah siap,” katanya.
Marwan O. Baasir, Sekjen Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI)
memastikan, seluruh operator anggota asosiasi mendukung upaya pemerintah mempercepat
transformasi digital.
“Kami juga mendukung wacana penghapusan 3G, karena dengan demikian spektrum frekuensi 2.100 Mhz bisa dioptimalkan operator untuk 4G dan juga 5G yang lebih efisien dari berbagai aspek,” papar Marwan.
Dalam catatan ATSI, jumlah traffic penggunaan 3G di Indonesia saat ini kurang dari 10 persen dari
total traffic data seluruh operator.

Ia menyebutkan, masyarakat saat ini lebih banyak yang merasakan manfaat penggunaan 4G karena bisa menyediakan akses internet yang lebih cepat, sehingga lebih kenyamanan dan mudah.
Baca Juga: Buka DEWG, Menkominfo: Transformasi Digital untuk Dunia