Satu tantangan yang dihadapi Intel namun tidak dimiliki oleh sebagian besar perusahaan teknologi lainnya adalah emisi gas rumah kaca yang sangat kuat, termasuk perfluorokarbon yang digunakannya untuk mengetsa sirkuit ke microchip.
Menurut Todd Brady, Chief Sustainability Officer, untuk mengurangi dampak iklimnya, Intel sering membakar gas tersebut namun itu masih melepaskan karbon dioksida.
"Untuk mencapai nol, kita perlu secara fundamental berpikir secara berbeda tentang bagaimana kita telah melakukan banyak hal sejauh ini. Kami akan meneliti dan mengadopsi kimia yang berbeda untuk manufaktur semikonduktor," ucap Brady.
PFC seperti sulfur heksafluorida dipancarkan dalam jumlah yang relatif kecil dibandingkan dengan karbon dioksida, tetapi itu adalah salah satu gas rumah kaca yang paling kuat.
Sulfur heksafluorida biasanya ribuan kali lebih kuat daripada karbon dioksida, sebagian karena tetap berada di atmosfer selama ribuan tahun.

Oleh karena itu, Brady mengatakan perusahaan kemungkinan akan mengganti PFC, walaupun itu akan memakan waktu satu dekade.
Intel juga telah menetapkan tujuan sebelumnya untuk meningkatkan efisiensi energi prosesor utamanya dengan faktor 10 pada 2030.
Selain itu, Intel mengharapkan peningkatan efisiensi lima kali lipat dengan rilis Falcon Shores pada 2024, yang menggabungkan CPU Intel dan chip grafis ke dalam paket pemrosesan tunggal, dibandingkan dengan PC sebelumnya dengan chip grafis terpisah.