Studi: Soal Penanganan Covid-19, Orang Jakarta Lebih Percaya pada Pemerintah Ketimbang Sulsel

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 24 Mei 2022 | 21:54 WIB
Studi: Soal Penanganan Covid-19, Orang Jakarta Lebih Percaya pada Pemerintah Ketimbang Sulsel
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada warga di Pondok Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur, Selasa (22/2/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Studi yang dilakukan Haryanto pada tahun 2021 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah di Makassar, ibu kota Sulawesi Selatan, merupakan yang terendah dibandingkan di daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Hal tersebut cukup menjelaskan mengapa masyarakat di provinsi itu enggan mengikuti kebijakan pemerintah terkait langkah pencegahan penyebaran COVID-19 dan tidak pula melakukan banyak upaya untuk melindungi diri, meskipun mereka sadar akan risiko penularan.

Tantangan untuk pemerintah pusat

Pastinya bukan hal yang mudah semua pemerintah di seluruh dunia untuk memastikan warganya dapat menerapkan perilaku-perilaku baru secara sekaligus, dan untuk periode yang tidak pasti. Hal ini sangat bisa dimengerti. Memulai pola hidup baru tidak pernah mudah.

Apa yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa upaya komunikasi kesehatan masyarakat mungkin akan lebih efektif jika beralih dari yang tadinya hanya fokus pada risiko, kekhawatiran, dan bahaya yang dihadapi, menjadi lebih fokus ke pengalaman pribadi.

Umumnya, masyarakat cenderung menerapkan tindakan perlindungan diri berdasarkan cara berpikir mereka dan sejauh mana kemungkinan mereka terinfeksi. Persepsi terhadap risiko sangat terkait dengan keyakinan terhadap penyakit itu sendiri.

Ketika seseorang memiliki keyakinan terhadap suatu penyakit, mereka akan memikirkan penyebab, konsekuensi, tingkat keparahan penyakit itu, serta bagaimana penyakit itu dapat disembuhkan atau dikendalikan.

Terlepas semua itu, komunikasi kesehatan yang efektif sangat penting dalam hal kesehatan masyarakat selama pandemi. Pesan yang ideal adalah yang akurat, konsisten, dan berdasarkan bukti. Pesan tersebut harus dapat menjangkau sejumlah besar masyarakat yang memiliki kepercayaan pada sumber informasi guna mengubah perilaku mereka.

Tata kelola yang efektif dan konsisten di saat krisis juga sangat penting. Negara perlu memastikan bahwa kegiatan komunikasi dirancang untuk membangun kepercayaan sebagai tujuan utama.

Baca Juga: Jawa Barat Jadi Penyumbang Kasus COVID-19 Harian Terbanyak Kedua di Indonesia

The Conversation

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI