Perusahaan besar yang menggunakan server Cloudflare di antaranya seperti platform transaksi kripto BlockFi, marketplace Blibli, Shopify, Chanva dan sebagainya. Sementara itu ketika server Cloudflare mengalami gangguan, maka tentu saja akan berpengaruh terhadap layanan yang menggunakan jasanya.
Namun gangguan skala masif tersebut telah berhasil diidentifikasi dan ditangani oleh pihak Cloudflare. Walau belum jelas penyebab tumbangnya Cloudflare, mereka mengeklaim layanannya telah kembali berjalan normal. Kekinian, situs maupun aplikasi yang menggunakan layanan Cloudflare sudah bisa diakses kembali.
Fungsi Cloudflare
Cloudflare punya beberapa fungsi yang sangat penting, seperti:
1. Mengarahkan visitor pada koneksi yang paling cepat. Dengan adanya layanan Cloudflare, maka visitor dapat diarahkan pada data center terdekat sehingga website dapat diakses dua kali lebih cepat jika dibandingkan tanpa menggunakan Cloudflare.
2. Mengawasi lalu lintas berbahaya pada website. Layanana Cloudflare dapat menerima permintaan akses dan menganalisa apakah pengunjung tersebut berbahaya atau tidak. Hal itu dapat dilihat dari IP, resource yang diakses dan seberapa sering melakukan akses tersebut ke situs website. Jika tampak seperti ancaman, maka Cloaudflare akan memblokirnya.
3. Sebagai cache konten statis. CloudFlare berfungsi sebagai cache konten statis untuk website, misalnya gambar, CSS, JavaScript dan lain-lain.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Baca Juga: Apa Itu Virtual? Kebiasaan Baru Seiring Pesatnya Perkembangan Teknologi