Usai Diultimatum Elon Musk, Karyawan Twitter Ramai-ramai Mengundurkan Diri

Dythia Novianty | Dicky Prastya
Usai Diultimatum Elon Musk, Karyawan Twitter Ramai-ramai Mengundurkan Diri
Kantor Twitter. [Josh Edelson/AFP]

Ramai-ramai karyawan Twitter dikabarkan resign dari perusahaan.

Suara.com - Ramai-ramai karyawan Twitter dikabarkan resign dari perusahaan. Hal itu muncul sebagai respons atas ultimatum Elon Musk, yang memaksa pekerja memilih kerja lembur dengan intensitas tinggi atau meninggalkan perusahaan.

Disebutkan kalau grup chat internal karyawan Twitter dibanjiri emoji salut dan pesan perpisahan.

Itu pun termasuk dari para engineer yang mengumumkan pengunduran diri sehari setelah Musk melayangkan ultimatum.

Tapi jumlah karyawan Twitter yang mengundurkan diri dari perusahaan masih belum diketahui, seperti dilaporkan Outlook India, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Tawarkan Hibah Saham ke Karyawan, Begini Cara Elon Musk Buat Terobosan di Twitter

"Seluruh tim yang mewakili infrastruktur penting secara sukarela meninggalkan perusahaan, meninggalkan perusahaan dalam risiko serius untuk dapat pulih," kata salah satu engineering Twitter yang mengajukan resign.

"Kami adalah profesional bertalenta dengan banyak opsi, jadi Elon tidak memberi kami alasan untuk tinggal dan banyak yang pergi," lanjut dia.

Elon Musk memimpin Twitter. [Olivier Douliery/AFP]
Elon Musk memimpin Twitter. [Olivier Douliery/AFP]

Sehari sebelumnya, Elon Musk telah memberi tahu para karyawan Twitter bahwa mereka harus berkomitmen untuk bekerja lembur dengan intensitas tinggi atau meninggalkan perusahaan.

Pemilik baru Twitter itu menyampaikan melalui email kepada para karyawan bahwa mereka harus menyetujui janji tersebut jika memang masih ingin tetap bekerja, dikutip BBC dari Washington Post, Kamis (17/11/2022).

"Buat mereka yang tidak menyetujuinya pada hari Kamis (waktu setempat) perusahaan akan diberikan uang pesangon tiga bulan," kata Elon Musk.

Baca Juga: Bawaslu Trending! Ada yang Bagi-bagi Amplop Merah Gambar Banteng?