Suara.com - Memasuki tahun baru 2023, ada beberapa fenomena langit yang dapat diamati pada sepanjang Januari ini. Setiap bulan memiliki fenomena langitnya masing-masing dan beberapa di antaranya dapat dinikmati dengan mata telanjang oleh pengamat di Indonesia.
Dilansir dari In the Sky pada Selasa (3/1/2023), berikut ini lima fenomena langit yang bisa diamati sepanjang Januari 2023:
1. Konjungsi Bulan dan Mars

Bulan dan Mars akan terlihat berdekatan di langit pada 4 Januari 2023. Pada saat itu, Mars akan berada pada jarak 0 derajat dari Bulan.
Kedua pasangan ini akan mulai terlihat pada pukul 15:30 WIB hingga pukul 03:12 WIB. Bulan akan berada di mag -12.5 dan Mars di mag -1.1, di mana keduanya bisa ditemukan di konstelasi Taurus.
2. Hujan meteor Quadrantid 2023

Hujan meteor Quadrantid mulai aktif pada 12 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023. Namun, tingkat puncak meteor akan terjadi pada 4 Januari 2023.
Pengamat bisa menemukan hujan meteor ini di konstelasi Bootes. Hujan meteor Quadrantid baru akan terlihat pukul 02:44 WIB ketika titik pancarannya berada di atas ufuk timur dan tetap aktif hingga pukul 05:17 WIB.
Pada puncak hujan meteor, pengamat berkesempatan melihat setidaknya 121 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 41 km per detik.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Selasa 3 Januari 2023, Jangan Lupa Saksikan Pertandingan Liga Inggris Malam ini!
Badan induk yang bertanggung jawab menciptakan hujan meteor Quadrantid telah diidentifikasi sebagai asteroid 2003 EH1.
3. Bulan Purnama

Bulan akan berada di fase penuhnya pada 7 Januari 2023. Bulan purnama Januari juga disebut sebagai Wolf Moon atau Bulan Serigala.
Penamaan ini dipopulerkan dalam beberapa dekade oleh Farmers' Almanac. Nama-nama Bulan purnama yang digunakan oleh almanak itu mengklaim berasal dari suku asli Amerika kuno.
Disebut sebagai Wolf Moon karena lolongan serigala terdengar di malam musim dingin di luar desa penduduk asli Amerika, sehingga mereka menamai Bulan purnama Januari Wolf Moon.
Selama malam setelah 7 Januari, Bulan akan terbit sekitar satu jam lebih lambat setiap hari, menjadi menonjol di malam hari. Pada saat mencapai kuartal terakhir atau seminggu setelah Bulan purnama, Bulan akan terbit tengah malam dan terbenam sekitar tengah hari.