Ratusan Karyawan Pengembang AI Apple Terancam Dipecat

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 14 Januari 2024 | 19:59 WIB
Ratusan Karyawan Pengembang AI Apple Terancam Dipecat
Ilustrasi Apple. [Richard A. Brooks/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apple dilaporkan telah menutup tim yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di San Diego, Amerika Serikat. 121 orang yang berada di tim tersebut pun terancam dipecat alias pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurut narasumber yang mengetahui masalah ini, tim bernama Data Operations Annotations itu sudah diberitahu Apple untuk pindah ke Austin untuk bergabung ke divisi yang sama.

Disebutkan kalau Apple sudah mengumumkan ke karyawannya untuk segera pindah ke tim di Austin. Perusahaan asal Cupertino itu memberikan tenggat waktu hingga akhir Februari.

Jika karyawan ini menolak pindah, maka mereka bakal dipecat per 26 April 2024, sebagaimana dikutip dari Gadgets360, Minggu (14/1/2024).

Diketahui grup Data Operations Annotations ini juga memiliki cabang di China, India, Irlandia, hingga Spanyol. Mereka bertugas untuk mengembangkan asisten pintar Apple, Siri.

Tim ini bertanggung jawab untuk mengevaluasi Siri apakah mampu mendengarkan pertanyaan dari pengguna dan mampu menerima permintaan tersebut dengan akurat.

Juru bicara Apple pun membenarkan hal tersebut. Ia mengaku kalau tim Data Operations Annotations ini bakal disatukan di Austin.

"Setiap orang yang bekerja akan memiliki kesempatan untuk melanjutkan peran mereka dengan Apple di Austin," ungkap juru bicara itu.

Bagi karyawan di San Diego, keputusan Apple untuk memindahkan mereka adalah kejutan. Sebab banyak dari mereka yang menolak pindah kantor.

Baca Juga: Tangani Skandal Batterygate, Apple Siap Ganti Rugi?

Apple pun sebenarnya sudah menawarkan tim ini untuk pindah ke divisi lain. Namun para karyawan tidak yakin kalau latar belakang pekerjaan mereka cocok dengan tawaran baru Apple.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI