Deretan Tren Ini Bakal Dorong Peningkatan Kecerdasan Buatan di Indonesia

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 01 Februari 2024 | 13:12 WIB
Deretan Tren Ini Bakal Dorong Peningkatan Kecerdasan Buatan di Indonesia
Ilustrasi Artificial Intelligence (Freepik/phonlamaistudio)
Ilustrasi Data Center [Pexels/Manuel Geissinger]
Ilustrasi Data Center [Pexels/Manuel Geissinger]

"Perusahaan yang dapat menggabungkan data mereka sendiri dengan Generative AI akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan," ungkapnya.

2. Pembekalan serta Peningkatan Keahlian Berbasis AI untuk Tenaga Kerja di Masa Depan

Perubahan menuju Industri 4.0 menuntut keterampilan baru seperti data scientist, cloud professional, dan cybersecurity experts.

Di satu sisi, otomatisasi mungkin memengaruhi beberapa pekerjaan, namun di sisi lain hal ini juga menciptakan peluang baru.

Program Beasiswa Talenta Digital Indonesia merupakan contoh upaya proaktif untuk melatih bakat digital masa depan.

Munculnya peran terkait AI, seperti Generative AI Prompt Engineers, menuntut pembelajaran dan
adaptasi berkelanjutan.

Adopsi AI yang bertanggung jawab dan pengawasan manusia sangat penting, terutama dengan munculnya chatbot yang dibangun di atas pemodelan bahasa coding yang besar.

Seperti yang ditawarkan Joule, sebuah alat Generative AI dari SAP, yang bisa terintegrasi ke dalam aplikasi bisnis sejalan dengan prinsip diatas, menawarkan solusi AI yang bertanggung jawab bagi bisnis di Indonesia.

"AI tidak akan menggantikan pekerjaan, tetapi akan menciptakan lapangan kerja yang baru," kata Andreas.

Baca Juga: Al Diprediksi Jadi Ancaman di Tahun 2024

Ilustrasi Chatbot. [Shutterstock]
Ilustrasi Chatbot. [Shutterstock]

Menurutnya, investasi dalam program pembekalan dan peningkatan keahlian sangat penting untuk
memastikan transisi yang mulus bagi pekerja dan memaksimalkan manfaat AI bagi semua orang.

3. Demokratisasi Cloud dan AI yang Memacu

Pertumbuhan bagi Perusahaan di Semua Ukuran Kombinasi kekuatan cloud dan AI akan mengarah pada lahirnya inovasi-inovasi yang besar di dunia korporat pada tahun 2024 dan lima tahun ke depan.

Hal ini memungkinkan suatu organisasi melakukan integrasi, memperbesar skala, kinerja, penghematan biaya, dan keamanan yang lebih besar.

Dampak transformasi ini sudah dirasakan di Indonesia.

Adopsi komputasi cloud diperkirakan akan berkontribusi sebesar 10,7 miliar Dolar AS terhadap ekonomi antara tahun 2021 dan 2025, menurut Kementerian Informasi Republik Indonesia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI