Director at Access Partnership, Abhineet Kaul menyatakan, gelombang AI yang tengah menghampiri kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, mengubah cara bisnis beroperasi dan cara bekerja.
Ia melanjutkan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat secara keseluruhan akan mendapat manfaat dari peningkatan produktivitas, yang akan berdampak pada peningkatan gaji bagi pekerja terampil.
"Bertambahnya jumlah organisasi yang diperkirakan akan memanfaatkan solusi dan tools AI secara makin mendalam, ditambah terus bergulirnya inovasi yang didorong oleh AI, menciptakan kebutuhan bagi pengusaha maupun pemerintah untuk membina tenaga kerja yang mampu mengarahkan perkembangan AI saat ini dan pada masa depan," paparnya.
Head of Training and Certification ASEAN AWS, Emmanuel Pillai mengatakan kalau AI Generatif kini juga menarik masyarakat umum dalam setahun terakhir.
AI generatif (AGI) adalah jenis AI yang dapat menciptakan konten dan gagasan baru dengan cepat, termasuk percakapan, cerita, gambar, video, musik, dan lainnya.
Tercatat sebanyak 98 persen dari perusahaan dan pekerja yang disurvei memperkirakan akan menggunakan tools AI generatif dalam pekerjaannya selama lima tahun ke depan. 82 persen perusahaan menyoroti 'peningkatan inovasi dan kreativitas' sebagai manfaat utamanya, diikuti peningkatan kinerja (78 persen) dan mengotomatisasi pekerjaan-pekerjaan yang bersifat repetitif (70 persen).
“AI generatif menawarkan peluang yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya untuk mentransformasi bisnis di seluruh Indonesia, dan penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan AI sangat penting bagi tenaga kerja masa depan. Dari layanan keuangan hingga konstruksi dan ritel, berbagai industri mengadopsi AI dengan cepat," paparnya.
"Itulah sebabnya mengapa tenaga kerja yang berkecakapan AI sangat penting untuk menciptakan budaya inovasi dan meningkatkan produktivitas di Indonesia,” sambungnya lagi.
Tantangan AI di Indonesia
Penelitian ini juga mengungkap adanya kesenjangan keterampilan AI yang harus diatasi di Indonesia. Merekrut talenta yang memiliki keterampilan AI merupakan prioritas bagi 96 persen pengusaha di Indonesia.
Baca Juga: Nvidia GTC 2024 Segera Digelar, Bedah Keunggulan Teknologi AI
Tetapi 69 persen di antaranya tidak dapat menemukan talenta AI yang mereka butuhkan.