Sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LF) PBNU mengumumkan 1 Ramadan 1445 Hijriah pada kali ini jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 Masehi.
Keputusan tersebut diperoleh berdasarkan hasil rukyatul hilal pada Minggu petang di sejumlah tempat di Indonesia, di mana para perukyat di 38 dari sekitar 60 lokasi melaporkan tidak dapat melihat hilal.
"Tim rukyat dari LF PBNU dari ke-38 titik tidak satu pun yang dapat melihat hilal. Oleh karena itu, mengikuti pendapat dari al madzahib al-arba'ah (empat mazhab utama) maka mestinya besok, Senin tanggal 11 Maret 2024 belum masuk Ramadan," kata Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta.
Karena para perukyat melaporkan tidak berhasil melihat hilal, sambungnya, sehingga umur bulan Sya’ban 1445 H adalah 30 hari atau ditetapkan secara istikmal (disempurnakan).
"Dan tentunya akan menjadi pertimbangan di isbat Ramadhan 1445 H. Maka, kita bisa mengharapkan bahwa keputusan isbat Ramadan akan menyatakan bahwa Ramadan dimulai atau tanggal 1 Ramadan 1445 H akan jatuh pada hari Selasa 12 Maret 2024," tegas Yahya.
Muhamadiyah 11 Maret
Sebelumnya, sekitar dua bulan lalu, Muhammadiyah mengumumkan telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret dan Idulfitri 1 Syawal pada 10 April.
Pengumuman ini disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada 20 Januari lalu di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta.
Turut hadir dalam acara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas.
Muhammad Sayuti menjelaskan, keputusan penetapan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki.
Baca Juga: Hari Ini, Umat Muslim di Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab Awali Puasa Ramadhan 1445 H
“Semoga maklumat ini diikuti oleh warga Muhammadiyah,” kata Sayuti.