1.Fluktuasi Gas dan Plasma
Suar kecil kemungkinan disebabkan oleh gangguan dalam plasma yang berputar di sekitar lubang hitam.
Ketika plasma ini mengalami tekanan tinggi, ia melepaskan energi dalam bentuk semburan cahaya sementara.
2.Benturan Medan Magnet
Suar besar kemungkinan terjadi karena garis-garis medan magnet di piringan akresi bertabrakan dan melepaskan energi besar.
Proses ini mirip dengan letusan di permukaan Matahari yang disebut flare matahari, tetapi dengan skala yang jauh lebih besar.
Selain itu, JWST juga menemukan bahwa suar dengan panjang gelombang lebih pendek meredup lebih cepat dibandingkan dengan panjang gelombang lebih panjang.
Ini menunjukkan bahwa partikel di dalam suar kehilangan energi lebih cepat pada panjang gelombang tinggi – sesuatu yang sering terjadi dalam plasma yang terperangkap dalam medan magnet.
Mengamati Lebih Lama
Untuk memahami lebih lanjut fenomena ini, para astronom berencana melakukan pengamatan yang lebih lama dan tanpa gangguan.
"Jika kita bisa mengamati selama 24 jam penuh tanpa interupsi, kita bisa mendapatkan data yang lebih bersih dan melihat apakah suar ini berulang atau benar-benar acak," ujar Yusef-Zadeh.
Baca Juga: 10 Penemuan Baru tentang Lubang Hitam yang Mengejutkan Sepanjang Tahun 2024
Lubang hitam seperti Sagitarius A* memiliki peran besar dalam membentuk galaksi kita. Mempelajari aktivitasnya bisa membantu para ilmuwan memahami bagaimana lubang hitam mempengaruhi bintang dan gas di sekitarnya.
Dengan teknologi canggih seperti JWST, kita semakin dekat untuk mengungkap misteri terbesar di alam semesta.