Temuan baru ini juga menunjukan bahwa formasi tersebut sudah terendam air dalam waktu yang lama.
Nampak dari sampel tanah yang mengandung jejak material seperti tanah liat, endapan laut dan sisa-sisa makanan laut yang berasal dari banjir antara 3.500 dan 5.000 tahun lalu.
Endapan laut dan sisa-sisa makanan laut ini membuat para peneliti percaya bahwa daerah tersebut pernah terisi air yang memperkuat kemungkinan terjadinya peristiwa bencana besar.
Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1948 lalu, banyak yang membuat teori dan menyebut bahwa Formasi Durupinar merupakan fosil kayu Bahtera Nuh.
Setelah menjadi perdebatan panjang, akhirnya penelitian terbaru menjadi penegas teori tersebut.