Bongkar Misteri Bashiri: Mumi Mesir yang Tak Berani Dibuka Arkeolog

Selasa, 01 April 2025 | 17:02 WIB
Bongkar Misteri Bashiri: Mumi Mesir yang Tak Berani Dibuka Arkeolog
Mumi Bashiri. (The Egypt Museum)

Suara.com - Salah satu misteri dalam dunia arkeologi adalah mengenai mumi Bashiri. Setelah kembali melakukan penelitian terkait hal ini, arkeolog lalu mengungkap misteri besarnya.

Ditemukan pada tahun 1919 oleh arkeolog terkenal Howard Carter di Lembah Para Raja, Luxor, mumi ini memiliki banyak teka-teki yang menjadi misteri.

Dilansir dari Euronews, penemuan mumi Bashiri ini hanya berbeda beberapa tahun sebelum para arkeolog menemukan makam megah Tutankhamun.

Nama 'Bashiri', yang berarti 'tak tersentuh', mencerminkan keengganan para arkeolog untuk membuka kain pembungkusnya karena metode pembalsemannya yang unik dan belum pernah ditemui sebelumnya.

Proses pembungkusan kain mumi ini menciptakan pola rumit pada wajahnya yang menyerupai desain arsitektur piramida Mesir yang terkenal.

Para arkeolog menyebut bahwa tingkat presisi dan kehalusan dalam pengemasan mumi ini memastikan jika dirinya adalah orang yang penting di Mesir kuno.

Penelitian Mengenai Mumi Bashiri

Mumi Bashiri. (The Egypt Museum)
Mumi Bashiri. (The Egypt Museum)

Pada penelitian terbaru, arkeolog menggunakan teknologi non-invasif seperti tomografi komputer dan sinar-X mengungkap bahwa 'Bashiri' adalah seorang pria dengan tinggi sekitar 1,67 meter.

Dirinya diprediksi hidup pada periode Ptolemeus yang hidup pada abad ke-2 dan awal abad ke-3 SM. Dekorasi mumi yang rumit dan artefak yang menyertainya menunjukkan bahwa ia kemungkinan memiliki status sosial tinggi.

Baca Juga: Teknologi Laser Ungkap Pola Tersembunyi di Tato Mumi Berusia 1200 Tahun

Hal ini terlihat dari bagian dada mumi yang dihiasi dengan untaian dekoratif yang terdiri dari manik-manik berbentuk kepala elang. Hal ini merupakan simbol dari kekayaan dan kekuasaan.

Selain itu, bodi mumi menampilkan adegan di mana ia berbaring di tempat tidur, dikelilingi oleh dewi Isis dan Neftis, serta empat putra dewa Horus.

Bagian kaki mumi Bashiri ini juga nampak menggambarkan dua representasi Anubis, dewa yang berhubungan dengan ritual pemakaman.

Para arkeolog menolak menyentuh mumi ini karena proses pembalseman yang begitu rapi. Membuka mumi ini sama saja merusak dan menghancurkan satu-satunya teknik mumifikasi yang unik tersebut.

Identitas mengenai mumi Bashiri ini terungkap dari prasasti yang ditulis tergesa-gesa di dalam makamnya. Tulisan tersebut kemungkinan adalah 'Bashiri' atau 'Neno'.

Sayangnya, kebenaran dan penelitian mengenai nama di prasasti ini masih belum bisa dipastikan oleh para arkeolog. Untuk penelitiannya, arkeolog menggunakan metode non-invasif untuk mempelajarinya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI